Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jose Mourinho mengaku kaget dengan pemecatan Claudio Ranieri dari kursi manajer Leicester City, Kamis (23/2/2017). Secara tersirat, dia juga mengeluhkan kultur di sepak bola modern.
Mourinho menunjukkan empati atas pemecatan Ranieri. Dia menilai banyak yang sudah berubah dalam sepak bola modern, khususnya dalam penghargaan kepada sosok berjasa.
"Juara Inggris dan Pelatih Terbaik FIFA Tahun Ini dipecat. Begitulah sepak bola modern, Claudio," tulis Mourinho dalam akun Instagram pribadinya.
Mourinho memang pernah merasakan kepahitan seperti Ranieri. Musim lalu, dia dipecat dari kursi manajer Chelsea hanya enam bulan setelah menjadi kampiun Premier League.
Pendapat senada dilontarkan Luciano Spalletti. Seusai laga kontra Villarreal, Kamis (23/2/2017), pelatih AS Roma itu menyayangkan sikap manajemen Leicester yang dianggapnya tak tahu terima kasih.
"Sungguh kabar menyedihkan. Terbukti tak ada rasa terima kasih dalam dunia sepak bola, tidak sedikit pun. Ranieri sangat berhak mendapatkan kredit atas segala yang dia berikan untuk klubnya," ucap Spalletti seperti dilansir dari Football Italia.
"Tetaplah tersenyum, kawan. Tak ada seorang pun bisa menghapus sejarah yang telah Anda tulis," tulis manajer Manchester United itu.
Baca Juga:
Namun, sembilan bulan setelah keberhasilan itu, Ranieri dipecat. Kontrak dia sebagai manajer diputus manajemen karena The Foxes - julukan Leicester - berada di tubir degradasi.
Keterkejutan juga dirasakan Rio Ferdinand. Saking terkejutnya, mmantan bek tim nasional Inggris itu bahkan berharap kabar pemecatan tak nyata.