Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden UEFA Aleksander Ceferin melihat ada yang salah apabila rencana pembangunan stadion baru untuk AS Roma batal.
Sudah sejak 2015, tim beralias I Giallorossi mengumumkan plan mendirikan markas anyar. Pembangunan Stadio della Roma diperkirakan memakan biaya 1,1 miliar euro (sekitar Rp 15,5 triliun).
Akan tetapi, proyek itu belum dijalankan hingga kini. Pihak klub masih menunggu persetujuan dengan pemerintah daerah terkait lokasi.
Menjelang pertemuan kedua belah pihak pada Jumat (24/2/2017), muncul kabar bahwa Roma bakal mendapatkan penolakan.
Oleh karenanya, Ceferin melayangkan semacam ultimatum demi mendukung tim ibu kota Italia itu.
"Saya tidak memiliki gagasan penuh terkait situasi terkini. Saya juga tidak mengetahui lokasi yang tepat atau siapa yang bertanggung jawab dalam pembangunan," tutur Ceferin.
"Satu-satunya yang saya ketahui, kegagalan membangun stadion baru akan menjadi bencana tidak cuma untuk Roma, tetapi juga sepak bola Italia," kata sang patron.
Pallotta: "The alternative would be catastrophic for the future of Roma, Italian football, the city of Rome and future business in Italy." pic.twitter.com/HVO7BiQAEN
— AS Roma English (@ASRomaEN) February 22, 2017
Baca Juga:
Stadion untuk klub sepak bola memang menjadi salah satu masalah besar di Italia. Kebanyakan klub masih menumpang di stadion yang dimiliki pemerintah daerah.
Hanya Juventus yang memiliki markas mandiri sejak pembukaan Stadion Juventus pada 8 September 2011.
Adapun AC Milan dan Inter Milan sempat mengapungkan wacana mendirikan stadion baru, tetapi belum ada kejelasan hingga kini.