Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Momen JUARA; Kemenangan Dramatis Sang 'One Hit Maker'

By Ade Jayadireja - Rabu, 22 Februari 2017 | 21:46 WIB
Pebalap Ferrari, James Hunt, dalam balapan F1 di Monaco pada 1976 (TONY DUFFY/GETTY IMAGES)

Hujan lebat tak berhenti mengguyur Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, saat berlangsungnya seri terakhir Formula 1 (F1) musim 1976.

Kucuran hujan tak lantas membuat lomba dihentikan. Panitia tetap memerintahkan balapan untuk tetap dilaksanakan.

Duel pamungkas di Negeri Sakura sekaligus menjadi ajang penentuan gelar bagi dua kuda pacu terdepan, yakni Niki Lauda dan
James Hunt.

Lauda, yang menyandang status juara bertahan, datang ke Jepang dengan kondisi memuncaki klasemen pebalap. Ia hanya unggul tiga
poin atas Hunt.

Pertarungan diwarnai guyuran hujan dan menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian pebalap. Beberapa peserta memutuskan untuk berhenti karena takut terjadi kecelakaan.

Kejutan hadir saat memasuki lap kedua. Lauda ikut berhenti dari pertandingan karena menganggap kondisi lintasan terlalu berbahaya.

Baca juga:

Keputusan Lauda bisa dimengerti. Pria asal Austria itu masih dibayangi trauma lantaran mengalami kecelakan fatal saat turun dalam seri ke-10 di Jerman.

Dengan mundurnya Lauda dari balapan di Jepang, otomatis peluang Hunt menggenggam predikat juara dunia semakin terbuka lebar. Pebalap yang kala itu membela tim McLaren hanya perlu finis di urutan ketiga untuk mengungguli poin Lauda.