Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Orang Italia memberikan beragam opini soal Paulo Dybala, khususnya setelah sang penyerang jadi bintang kemenangan 4-1 Juventus atas Palermo (17/2/2017). Berikut beberapa di antaranya. Dybala adalah ...
Penulis: Riemantono Harsojo
Seperti Omar Sivori
Omar Sivori adalah penyerang andalan Juventus pada tahun 1950-an dan 1960-an. Dalam 254 penampilan di berbagai kompetisi pada tahun 1957 hingga 1965, peraih Ballon d’Or 1961 itu mengemas 167 gol untuk Juventus.
Sivori berasal dari Argentina dan memiliki darah Italia.
Wajar kalau Dybala disebut seperti Sivori karena penyerang berjuluk La Joya (Sang Permata) itu juga berasal dari Argentina dan memiliki darah Italia selain juga Polandia.
Setelah Dybala mencetak dua gol kaki kiri ke gawang Palermo, salah satunya tendangan bebas, plus satu assist dan beberapa operan kunci dengan kaki kiri, melalui akun Faceboknya wartawan senior La Gazzetta dello Sport, Roberto Beccantini, kembali menyamakan Dybala dengan Sivori.
Keduanya memiliki kaki kiri mematikan, tajam, cepat, dan terampil memainkan bola.
Baca Juga:
Kebetulan kehebatan La Joya muncul tepat di saat orang-orang Italia mengenang kembali Sivori. Ya, pada 17 Februari 2005 Sivori meninggal dunia dalam usia 69 tahun.
Bukan hanya Beccantini yang memiliki pendapat seperti itu.
“Dybala sangat mengingatkan saya pada Sivori,” kata mantan pelatih tim nasional Italia, Marcelo Lippi, pada akhir Januari lalu kepada Sky Italia.
Sejak bergabung dari Palermo pada musim panas 2015, Dybala mencetak 33 gol dari 71 penampilan di berbagai ajang bersama Juventus. Perjalanan masih panjang buat La Joya untuk melegenda di Juventus seperti Sivori.
Tiga Terbaik Masa Depan
Paulo Dybala baru berusia 23 tahun. Perjalanan karier pemain kelahiran Cordoba, Argentina, ini masih panjang. Dia masih bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
Melihat talenta dan kemampuan Dybala, banyak yang menyebut La Joya kelak akan menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Wartawan dari Italia, Alfredo Pedulla, berani menyebut La Joya tidak lama lagi akan mencapai level tersebut.
“Dybala dalam enam, delapan, 10 bulan ke depan akan menjadi salah satu dari tiga pemain terbaik dunia,” ujar Pedulla saat mengomentari laga Juventus kontra Palermo dalam sebuah acara talkshow sepak bola di Sportalia.
Mampukah Dybala berdampingan dengan dua “nama abadi” Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam daftar terakhir calon pemain terbaik dunia, baik versi FIFA maupun Ballon d’Or tahun 2017?
Untuk dapat sejajar dengan dua nama top itu, Dybala wajib menonjol bersama Juventus pada musim ini, salah satunya berperan besar membawa I Bianconeri juara Liga Champion 2016/17.
Partai 16 besar melawan Porto pada tengah pekan ini menjadi ujian awal buat Dybala.
Ikon Juventus
Untuk kesekian kalinya bos Palermo yang sering kontroversial, Maurizio Zamparini, menyebut mantan pemainnya, Paulo Dybala, sebagai Lionel Messi baru.
Dia bahkan menyebut La Joya sudah berada dalam level yang sama seperti La Pulga.
“Oke, dia tidak mencetak banyak gol seperti musim lalu, tapi dia selalu menjadi pemain terbaik Juventus setiap saya melihatnya bermain. Dia adalah tipe penyerang yang bermain untuk tim dan menempatkan rekan-rekannya dalam posisi siap mencetak gol,” kata Zamparini kepada Tuttosport.
Zamparini berkata harga jual La Joya adalah 140-150 juta euro. Palermo sendiri melepas Dybala ke Juventus pada musim panas 2015 dengan harga 32 juta Euro.
Zamparini berharap Dybala bertahan lama di Juventus, menjadi ikon La Vecchia Signora. Seperti Messi yang bertahan lama di Barcelona.
Tengah pekan lalu, Dybala dilaporkan akan menandatangani kontrak anyar dengan Juventus. Saat ini kontrak sang penyerang bersama I Bianconeri berlaku hingga Juni 2020.
Namun, menandatangani kontrak baru atau tidak dengan Juventus, tawaran untuk Dybala akan selalu datang. Dari Inggris, Chelsea dan Manchester United disebut sebagai dua klub yang paling menginginkan La Joya.