Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keunggulan satu gol yang digenggam Gent tidak akan berarti banyak. Tottenham akan membayarnya lunas saat menjadi tuan rumah leg kedua babak 32 besar Liga Europa pada Kamis (23/2/2017) di Stadion Wembley.
Penulis: Christian Gunawan
Setelah pulang dari Gent dengan kekalahan 0-1 di leg I, pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, mengaku bahwa timnya tidak memiliki masalah kepercayaan diri walau memulai laga secara buruk.
“Bukan performa terbaik kami, tapi para pemain bersikap bagus dengan mencoba memenangi pertandingan,” ucap Pochettino di ESPN.
“Masalahnya bukan soal keyakinan setelah kalah dari Liverpool di Premier League. Sebelum kekalahan itu, kami tak kalah dalam 11 laga,” lanjut eks pelatih Southampton itu.
Apa pun itu, Gent bisa memanfaatkan kelesuan Spurs. Gent, di mata Pochettino, tampil sangat termotivasi ketika menjamu Spurs di Ghelamco Arena.
Klub berjulukan De Buffalo’s atau Si Banteng itu sangat mungkin tak akan senyaman itu saat bertanding di London.
Klub Belgia itu mungkin berharap Spurs tak sepenuhnya berkonsentrasi di Liga Europa setelah terlempar dari Liga Champions.
Baca Juga:
Apalagi, kemungkinan klub London Utara itu kembali ke Liga Champions terbuka dari Premier League musim ini.
Akan tetapi, Spurs dimudahkan jadwal. Dele Alli dkk hanya harus tampil di Piala FA di antara dua laga 32 besar Liga Europa ini.
Walau “hanya” menghadapi Fulham, klub London Barat yang kini berada di Championship Division, Pochettino masih menurunkan sebagian besar tim intinya hingga bisa menang 3-0 di Craven Cottage pada Minggu (19/2/2017).
Saat menjamu Gent, Spurs siap tampil dengan tim terbaiknya. Yang perlu dicermati Gent, Spurs adalah satu-satunya klub Inggris yang belum pernah kalah di kandang di liga musim ini dan hanya dua kali kehilangan poin dari 12 laga di White Hart Lane.
Hanya, karena menggelar laga antarklub Eropa di Wembley, Spurs pun mesti mencari cara menyesuaikan diri dan menjadikan Wembley bak Lane.
Sebagai catatan, Tottenham Hotspur kalah dua kali di fase grup Liga Champions, dari Monaco dan Bayer Leverkusen, sebelum menang atas CSKA Moskva.
“Kami tak boleh merasa khawatir terhadap hasil laga pertama ini atau keyakinan kepada tim. Sikap para pemain sangat baik. Saya rasa kami harus menjadikan Wembley bagai rumah kami, merasa nyaman, memberikan tekanan kepada Gent, dan mencoba menang,” ucap Pochettino.
Demi Mental Pemenang
“Anak-anak tampil seperti yang diminta. Mereka tampil secara berani, yang tentu sulit dilakukan menghadapi Tottenham. Kami berharap tampil baik di laga kedua,” tutur Hein Vanhaezebrouck, pelatih Gent, dikutip RTL.
Pelatih yang genap berusia 53 tahun ketika timnya menjamu Spurs itu mengincar gol di Wembley untuk lebih memperbesar peluang lolos. Namun, ia berharap Gent tak terlena atmosfer stadion keramat Inggris itu.
“Kami mesti melawan. Kami akan menjadikan laga kedua nanti berjalan menarik,” katanya.
Pertemuan keduanya memiliki aroma Liga Champions cukup pekat, yang sudah terasa sejak duel pertama. Selain Spurs merupakan usiran dari fase grup, Gent adalah tim yang berhasil menembus 16 besar Liga Champions musim lalu.
Vanhaezebrouck adalah pelatih yang juga membawa Si Banteng juara Liga Belgia 2014-2015.
Spurs bisa dikatakan klub dengan permainan menarik terutama saat ditangani Pochettino sejak 2014. Mereka menjadi penantang serius dalam perebutan gelar Premier League setidaknya dalam dua musim terakhir.
Di Liga Europa, The Lilywhites boleh jadi melirik kemungkinan meraih trofi, yang terakhir kali mereka raih pada 2007-2008 berupa Piala Liga.
Sebelum terbang ke Belgia, Pochettino juga telah menyebut ambisi meraih gelar Liga Europa untuk menaikkan "mental pemenang" pasukannya.
Keputusan Pochettino memainkan empat bek terbaiknya yang tersedia di Gent mengindikasikan keseriusan itu. Tak ada alasan lain kecuali membalikkan keadaan bagi sang bos untuk menurunkan kembali komposisi terbaiknya.
Bila sudah demikian, sulit bagi Gent untuk bisa melaju ke perdelapan final.
PRAKIRAAN FORMASI
TOTTENHAM (4-2-3-1): 1-Lloris (K); 2-Walker, 4-Al derweireld, 15-Dier, 33-Davies (B); 12-Wanyama, 19-Dembele (GB); 23-Eriksen, 20-Alli, 7-Son (G); 10-Kane (P). Cadangan: 13-Vorm, 16-Trippier, 27-Wimmer, 14-N’Koudou, 17-Sissoko, 29-Winks, 9-Janssen. Pelatih: Mauricio Pochettino (Argentina)
GENT (4-3-3): 91-Kalinic (K); 13-Mitrovic, 21-Asare, 19-Dejaegere, 4-Gigot (B); 15-Saief, 44-Esiti, 32-Foket (G); 27-Simon, 24-Perbet, 77-Milicevic (P). Cadangan: 1-Rinne, 29-De Smet, 55-Gershon, 33-Verstraete, 10-Neto, 7-Coulibaly, 18-Kalu. Pelatih: Hein Vanhaezebrouck
PREDIKSI