Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Terbaik dan Terburuk di Kompetisi Eropa Akhir Pekan Kemarin

By Beri Bagja - Selasa, 21 Februari 2017 | 09:31 WIB
Para pemain Lincoln City merayakan kemenangan mereka pascalaga Piala FA lawan Burnley di Stadion Turf Moor, Burnley, 18 Februari 2017. (JAN KRUGER/GETTY IMAGES)

3 TERBURUK

1. Leicester City


Para pemain Leicester City, termasuk striker Islam Slimani dan gelandang Daniel Amartey, berdiskusi dengan pelatih Claudio Ranieri pada laga ulangan Piala FA Babak IV antara Leicester dan Derby County di King Power Stadium pada 8 Februari 2017.(MATTHEW LEWIS/GETTY IMAGES)

Kelesuan Leicester City di Premier League berlanjut ke kiprah mereka di Piala FA. Setelah terpuruk di peringkat ke-17 di liga, The Foxes tersingkir pada babak 16 besar Piala FA oleh klub Divisi 3, Millwall.

Sang juara bertahan EPL itu kalah 0-1, Sabtu (18/2/2017). Alhasil, satu-satunya jalan Leicester guna menyelamatkan musim ini tinggal berupa kans melaju sejauh-jauhnya di Liga Champions.

Pasukan Claudio Ranieri akan menghadapi Sevilla pada leg pertama babak 16 besar, Rabu (22/2/2017).

2. Mario Balotelli

Mana yang lebih sering dilakukan Mario Balotelli, mencetak gol atau mendapatkan kartu? Dua hal itu memang rutin mewarnai kiprah sang penyerang kontroversial, tak terkecuali bareng OGC Nice.

Sejak bergabung dengan Nice per musim ini, Balotelli menyumbangkan 11 gol dalam 19 laga di berbagai ajang dan mengantongi tiga kartu merah.

Hukuman pengusiran teranyar muncul dalam laga kontra Lorient pada akhir pekan kemarin. Striker berusia 26 tahun itu dikartu merah setelah dinilai melanggar pemain lawan - walau tampak ringan saja - dan mengumpat kepada wasit.

Selain itu, Balotelli juga sudah mendapatkan empat kartu kuning di Ligue 1 musim ini.

3. Efek penghancuran Zeman buat Genoa

Sensasi besar terjadi di Serie A. Bak mendapatkan berkah dari langit tiba-tiba, Pescara Calcio, sang juru kunci klasemen, menghancurkan Genoa dengan skor 5-0!

Itulah kemenangan terbesar dengan margin 5 gol pertama dalam sejarah Pescara di Serie A sejak berdiri 81 tahun silam.

Prestasi tersebut muncul setelah mereka baru saja mengangkat Zdenek Zeman sebagai pelatih pada 17 Februari. Zeman, 69 tahun, sebelumnya membawa Pescara promosi ke Serie A pada 2012.

Sebaliknya, momen kelam dialami Genoa. Hasil buruk ini meneruskan catatan tak pernah menang Genoa sejak 18 Desember 2016 atau dalam sembilan partai terakhir di liga.

Tiga kekalahan beruntun di antaranya terjadi dalam trilaga terakhir. Padahal, Genoa menjadi satu dari empat klub yang pernah menduduki puncak klasemen Serie A 2016-2017 di luar Juventus, AS Roma, dan Napoli.

Momen itu terjadi di pekan ke-2. Namun, seiring performa jeblok belakangan, klub punya alasan tepat memecat pelatih Ivan Juric dan menggantikannya dengan Andrea Mandorlini per 19 Februari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P