Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Serangan Ultras Genoa Hingga Pelatih Diganti

By Rabu, 22 Februari 2017 | 16:01 WIB
Andrea Mandorlini saat masih mendampingi Hellas Verona dalam laga Serie A kontra Lazio, 22 Maret 2015. (TIZIANA FABI/AFP)

Badai besar masih belum berlalu dari tubuh Genoa. Rentetan hasil minor tampak masih enggan berakhir. Alih-alih merebut kemenangan pertama pada 2017 di Stadio Adriatico menghadapi tuan rumah Pescara, Minggu (19/2/2017), Il Grifone justru hancur dengan skor 0-5.

Penulis: Verdi Hendrawan

Dalam sembilan pertandingan terakhir Serie A, Genoa belum pernah meraih kemenangan. Terakhir kali Giovanni Simeone dkk meraih kemenangan terjadi pada 16 Desember 2016 seusai menekuk Fiorentina 1-0.

Bagi Genoa, kekalahan ini bisa dibilang yang paling memalukan. Tiga poin Pescara tadi cuma yang kedua pada musim 2016-2017 dan rekor kemenangan terbesar sang lawan sepanjang sejarah eksistensi tim berjulukan Delfini (Si Lumba-lumba) di Serie A.

Terlebih, Pescara berstatus sebagai penghuni dasar klasemen dan melakoni pertandingan tersebut setelah tidak pernah menang dalam 22 pertandingan Serie A terakhir.

Pescara membuka kemenangan pada menit ke-5 melalui bunuh diri bek Genoa, Lucas Orban. Setelah itu, gelontoran dua gol Gianluca Caprari (menit ke-19 dan 81), serta satu sumbangan masing-masing dari Ahmed Benali (31) dan Alberto Cerri (87’) tak bisa dihentikan Il Grifone.

Diserang

Kekalahan ini juga sangat menyayat hati fan yang datang langsung ke stadion. Saat Genoa tertinggal 0-3 ketika laga baru memasuki menit ke-31, tak lama kemudian mereka kompak meninggalkan tribune penonton dan keluar stadion.


Fans Genoa terlihat mulai meninggalkan tribune penonton pada menit ke-35 dalam pertandingan Serie A 2016-2017 menghadapi tuan rumah Pescara di Stadion Adriatico, Pescara, Italia, pada Minggu (19/2/2017).(GIUSEPPE BELLINI/GETTY IMAGES)

Di balik kepergian fans dari stadion, ternyata mereka merencanakan sesuatu. Seperti diberitakan Football Italia, sekitar 100 orang yang merupakan anggota kelompok ultras Genoa menghadang bus tim di bandara karena kecewa.

Keributan yang berbuntut penyerangan kepada bus tim pun terjadi setelah pihak keamanan berusaha untuk membubarkan massa.

Pelatih Baru

Hanya meraih dua poin dari sembilan pertandingan terakhir membuat posisi pelatih Ivan Juric goyang. Pelatih asal Kroasia berusia 41 tahun itu pun langsung dipecat Genoa hanya beberapa jam seusai laga.

Nama Andrea Mandorlini, yang mencuat sebagai pengganti sebelum Juric dipecat, langsung diangkat Genoa. Pelatih berusia 56 tahun itu mendapatkan kontrak berdurasi 18 bulan untuk menangani Genoa.

Baca Juga:

Sebenarnya bukan hal ini yang diinginkan fans dalam aksi penghadangan bus tersebut. Mereka tidak terlalu menyalahkan kepemimpinan Juric, melainkan menunjuk para pemain dan Presiden Enrico Preziosi sebagai biang penurunan kualitas tim.

Fans menilai bahwa keputusan Preziosi mengizinkan klub menjual pemain penting Genoa, seperti Leonardo Pavoletti ke Napoli dan Tomas Rincon ke Juventus pada jendela transfer Januari 2017 tanpa pengganti sepadan, menjadi faktor utama rentetan hasil minor yang didapatkan tim.

Genoa, yang pada musim ini sempat duduk nyaman di 10 besar Serie A hingga pekan ke-16, kini semakin terdampar ke posisi ke-16 dengan 25 poin. Il Grifone hanya unggul 11 poin dari tim teratas di zona degradasi, Palermo.

Setidaknya, kini sudah ada perubahan nyata di dalam tim dengan harapan bisa membawa Genoa berada di tempat yang layak.

Mandorlini merupakan salah satu pelatih berpengalaman di Italia dengan prestasi terbesar pada 2010 hingga 2015 saat mengantar Hellas Verona dari Lega Pro hingga duduk di peringkat ke-10 Serie A.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P