Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kritik terhadap pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memancing manajer Manchester City, Pep Guardiola, untuk angkat bicara. Guardiola menilai penghakiman terhadap Wenger beberapa waktu ini tidak adil.
Posisi Arsene Wenger sebagai juru taktik Arsenal selama dua dekade terakhir kembali digoyang. Kekalahan 1-5 dari FC Bayern Muenchen pada leg pertama babak 16 Besar Liga Champions, Rabu (15/2/2017), menjadi penyebabnya.
Arsenal pun terancam gagal ke perempat final turnamen antarklub Eropa tersebut selama enam tahun berturut-turut. Namun, Pep Guardiola punya pendapat berbeda.
5 - Despite having 21.2% possession in the first half, Arsenal have managed to get more shots on target (5) than FC Bayern (3). Counter.
— OptaJohan (@OptaJohan) February 15, 2017
"Kabar yang saya dengar tentang perlakuan publik, eks pemain, sampai wartawan ke Arsene Wenger sungguh tidak bisa diterima. Pekerjaan pelatih seperti tidak dihormati. Hal seperti itu tidak selayaknya terjadi," kata Guardiola.
Baca Juga:
Guardiola membandingkan kritik terkait cara Wenger mengasuh Arsenal dengan pengalamannya menghadapi pertanyaan soal Manchester City.
Contohnya, ketika Man City menghadapi Huddersfield pada babak kelima Piala FA, Sabtu (18/2/2017).
Pelatih asal Spanyol tersebut melakukan delapan pergantian di tubuh skuatnya. Guardiola tidak memainkan sejumlah pemain andalan The Sky Blues, seperti Leroy Sane dan Kevin De Bruyne.
Man City have kept 4 consecutive away clean sheets across all competitions for the first time in the 21st century.
— Squawka Football (@Squawka) February 18, 2017
Just didn't score... pic.twitter.com/9UoVGi1BEa
Namun, Man City gagal menaklukkan Huddersfield. Hasil imbang tanpa gol memaksa kedua tim melakukan replay.
Tidak pelak, Guardiola menghadapi pertanyaan tentang keputusannya melakukan rotasi.