Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
26 Februari 201. Pertimbangan manajemen mengambil keputusan itu untuk menjaga kebugaran fisik pemain.
Sriwijaya FC masuk perempat final piala Presiden setelah menjadi runner-up grup D dengan poin 4. Mereka kalah satu poin dari juara grup, Pusamania Borneo FC, setelah kalah 0-1 dalam pertandingan terakhir.
Menurut sekretaris tim, Achmad Haris, manajemen Sriwijaya FC memberikan kesempatan kepada skuat Laskar Wong Kito agar tetap tinggal sementara di Bali sebelum berangkat ke Solo hingga babak 8 besar pada 25-26 Februari 2016.
Alasannya adalah untuk menjaga kebugaran tim dan meningkatkan konsentrasi para pemain.
“Ini pertimbangan manajemen. Para pemain harus konsentrasi latihan, untuk itu mereka diberi kesempatan tinggal lebih lama lagi di Bali,” ujar Achmad Haris.
Menurut Haris, kondisi pemain pasti akan terpengaruh jika memilih langsung pulang ke Palembang atau diterbangkan ke Solo.
“Memang, keputusan ini diambil untuk menjaga kondisi pemain. Jika pulang ke Palembang, tentunya mereka akan capek karena perjalanan dan ini jadi pertimbangan untuk agar tetap bisa berlatih dengan baik,” katanya.
"Kemungkinan H-2 kita berangkat ke Solo," tuturnya.
Baca Juga:
Haris menjelaskan bahwa kebijakan manajemen untuk tetap membawa skuatnya mengikuti pertandingan di Solo dengan alasan Piala Presiden ini bukanlah tujuan utama.
Turnamen ini dijadikan persiapan untuk menghadapi kompetisi Liga 1.
“Bagaimanapun, turnamen ini tetap kita persiapan untuk menghadapi kompetisi Liga 1, jadi semua harus ikut ke Solo sama seperti petandingan di Bali,” jelasnya.
Sebelumnya, pelatih kepala Laskar Wong Kito, Widodo Cahyono Putro, mengatakan kekalahan dari Pusamania Borneo FC dapat dijadikan pelajaran dan evaluasi para pemainnya terutama sektor lini belakang yang masih kurang komunikasi.
Widodo mengakui kekuatan tim menjadi berkurang dengan absensi beberapa pemain. Pelajaran ini dijadikan pekerjaan rumah untuk mengurangi kesalahan yang ada.
“Masih terlalu dini kalau berbicara target, tentunya ini masih harus diperbaiki sehingga kesalahan yang ada tidak terulang,” kata Widodo.
Widodo juga mengeluhkan persiapan tim yang terlalu pendek. Apalagi, pemainnya sekitar 40 persen merupakan muka baru dan pemain muda sehingga membutuhkan adaptasi dan komunikasi antar pemain.
“Evaluasi akan tetap terus dilakukan walaupun sudah lolos perempat final. Memang ada sedikit penurunan performa tim dibandingkan dengan dua laga sebelumnya pada penyisihan grup,” katanya.