Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cara Roberto Baggio Rayakan Ulang Tahun Ke-50

By Nugyasa Laksamana - Minggu, 19 Februari 2017 | 08:45 WIB
Mantan pemain tim nasional Italia, Roberto Baggio, sedang berbicara dalam sesi konferensi pers sebuah acara amal di Lima, Peru, 13 Mei 2011. (CRIS BOURONCLE/AFP)

Legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio, berulang tahun yang ke-50 pada Sabtu (18/2/2017). Ia merayakannya bersama para korban gempa bumi di Amatrice, Italia.

Roberto Baggio dan keluarganya sudah tiba di Amatrice sejak pagi hari. Ia mendirikan tenda besar yang didekorasi untuk berbagi kebahagiaan bersama masyarakat di sana.

"Ini adalah hari ulang tahun terbaik saya, dan tentu saja yang paling bermakna. Saya sangat senang, begitu juga mereka (para korban)," ujar Baggio kepada TMW Radio.

"Tragedi (gempa bumi) seperti ini bisa dialami oleh siapapun. Hanya menyaksikan dari televisi tidak akan menggambarkan kondisi yang sebenarnya, terkecuali Anda datang dan melihat langsung keadaan di sini," tutur dia.

Amatrice merupakan sebuah kawasan di Italia tengah yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada 24 Agustus 2016.

Bencana alam tersebut merenggut sekitar 300 nyawa dan menyebabkan 4.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.

Kedatangan Baggio tak cuma sekadar merayakan ulang tahun. Ia juga bertemu dengan Wali Kota Amatrice, Sergio Pirozzi, dan berencana melakukan aksi konkret untuk memulihkan kawasan tersebut.

Dalam dunia sepak bola, Baggio dikenal sebagai sosok fenomenal. Ia pernah memperkuat sejumlah klub besar Serie A yakni Fiorentina, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.

Bersama Juventus, Baggio mencicipi gelar Piala UEFA 1993 (kini Liga Europa), serta trofi scudetto dan Coppa Italia pada musim 1994-1995.

Pria yang dijuluki The Divine Ponytail karena potongan rambut kuncir khasnya itu juga sempat mengantarkan Milan meraih scudetto 1995-1996.

Meski berprestasi gemilang bersama klub besar Italia, Baggio juga pernah mengalami masa kelam dalam kariernya.

Momen negatif Baggio yang diingat oleh banyak orang adalah saat dia gagal membawa Italia juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Saat itu, Italia dan Brasil harus menuntaskan laga final melalui drama adu penalti karena keduanya bermain imbang tanpa gol selama 120 menit.

Dalam sesi tersebut, Italia terpaksa merelakan Piala Dunia ke tangan Brasil setelah Baggio sebagai penendang terakhir gagal mencetak gol.

Baggio menyudahi karier profesionalnya pada 2004, Brescia menjadi klub sepak bola terakhir yang ia bela.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P