Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Diteriaki Mantan Suporter, Pemain Persegres Ini Salah Mengoper

By Sahlul Fahmi - Sabtu, 18 Februari 2017 | 21:47 WIB
Pemain Persegres di Piala Presiden 2017, Dave Mustaine. (SAHLUL FAHMI/JUARA.NET)

Gelandang Persegres, Dave Mustaine, gelisah ketika pertama mendengar Persegres tergabung dalam Grup 1 Piala Presiden 2017 dengan PSS Sleman.

 

Wajar jika Dave gelisah, ia adalah eks pemain Sleman yang namanya selalu dielu-elukan baik oleh Slemania maupun Brigata Curva Sud (BCS), dua kelompok suporter PSS.

"Saya sih berharap Persegres dapat undian terpisah dari PSS. Maka dari itu, ketika mendengar Persegres masuk di Grup 1 saya sempat gelisah," tutur Dave.

Tak heran jika kepergian Dave musim ini ke Persegres menyisahkan kekecewaan tersendiri bagi dua kelompok suporter tersebut. Apalagi, nama Dave masuk dalam kerangka tim PSS musim ini.

Namun, keputusan telah diambil Dave dengan bergabung dalam skuad Kebo Giras.

Faktor geografis Gresik dengan tempat tinggal di Sidoarjo menjadi prioritas utama dalam keputusannya bergabung dengan Persegres musim ini.

Baca Juga:

"Saya sih berpikir kalau main di Gresik jadi lebih dekat ke rumah karena waktu tempuh hanya sekitar satu jam," ucap pemain kelahiran 16 November 1992 ini.

Di Grup 1 Piala Presiden 2017, selain PSS, Persegres juga bertemu dengan Mitra Kukar dan Persipura.

Pertemuan antara Persegres vs PSS sendiri merupakan pertandingan ketiga bagi kedua klub yang digelar pada Rabu (15/2/2017).

Pertandingan tersebut menjadi laga menentukan bagi ambisi kedua grup ke babak 8 Besar.

Bahkan, tim pelatih sempat berpikir untuk tidak menurunkan Dave dalam laga ini karena pertimbangan besarnya tekanan suporter PSS kepada Dave.

"Awalnya memang ada pertimbangan itu namun akhirnya kami abaikan. Dave kami masukkan sebagai pemain pengganti," kata Suwandi HS, asisten pelatih Persegres.

Kekhawatiran itu pun benar-benar terjadi ketika Dave menggantikan Rendy Saputra di babak kedua. Begitu memasuki lapangan serentak sekitar 30 ribu lebih pendukung PSS langsung menyorakinya.

Teriakan huuu juga terdengar setiap kali Dave mendapatkan bola. Kondisi ini membuat Dave tidak tenang dan bermain kurang lepas.

"Saya akui saya agak gugup. Bahkan saya sempat salah melakukan passing begitu suara huuu itu terdengar keras," ucap Dave.

Kedua tim menuntaskan laga dengan bermain imbang tanpa gol dan Persegres menjadi runner up grup 1 setelah menang undian dengan Persipura yang memiliki poin dan selisih gol sama.

Mitra Kukar menjadi juara grup karena unggul produktivitas gol. Posisi juru kunci dihuni tuan rumah PSS yang hanya meraup hasil seri di tiga pertandingan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P