Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menpora: Tak Mungkin Cuma Mengandalkan Pemain Naturalisasi

By Beri Bagja - Sabtu, 18 Februari 2017 | 16:53 WIB
Menpora Imam Nahrawi ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan MILO Football Championship 2017 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, 18 Februari 2017. (BERI BAGJA/JUARA.net)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menghadiri acara pembukaan MILO Football Championship 2017 di Jakarta, Sabtu (18/2/2017). Ia mengapresiasi program tersebut penting sebagai bentuk realisasi agenda pemerintah.

MILO Football Championship 2017 merupakan program kompetisi untuk anak-anak level usia Sekolah Dasar (U-12).

Dalam program ini akan dipilih peserta terbaik untuk mendapatkan pengalaman mencicipi fasilitas dan materi berlatih ala FC Barcelona di tempat asal klub raksasa Spanyol tersebut.

Menpora Imam Nahrawi menilai pentas ini berfungsi menjadi salah satu pemicu motivasi pesepak bola muda sebagai fondasi dan sumber talenta masa depan bagi tim nasional.

"Negara tidak berhenti memberi dukungan, fasilitas, dan apresiasi kepada PSSI, masyarakat, pihak swasta atau sponsor, hingga orangtua yang mengikhlaskan anaknya bermimpi menjadi pemain tim nasional. Kompetisi usia dini ini sangat penting bagi lahirnya pesepak bola andal di masa datang," ucapnya.

Menurut Imam, jumlah pesepak bola muda di Indonesia tak terbilang banyaknya, tetapi masyarakat tak bisa berharap lebih banyak jika bakat-bakat belia ini tak dikawal oleh turnamen terencana.

Kondisi tersebut berhubungan dengan banyak tidaknya ketersediaan pemain lokal Tanah Air berkualitas untuk masa depan. Karena itu, penggalangan kompetisi usia dini menjadi program yang wajib.

"Tak mungkin timnas hanya mengandalkan pemain naturalisasi. Mereka cukup menjadi terobosan instan untuk persiapan percepatan saja. Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia wajib melahirkan pesepak bola lokal lewat kompetisi akar rumput," ucap Menpora.


Menpora Imam Nahrawi (atas, jaket hitam), menghadiri acara peluncuran Milo Football Championship 2017 bersama para peserta di GOR Soemantri, Kuningan, Jakarta, 18 Februari 2017.(BERI BAGJA/JUARA.net)

Baca Juga:

Lantas, apa saja yang telah disiapkan pemerintah?

"Kami mendorong pihak swasta dan PSSI untuk turnamen usia dini yang sudah berlangsung. Tahun ini kami menyiapkan Piala Menpora U-14, misalnya, dan kini MILO untuk U-12. Selain itu, ada juga rencana penyelenggaraan Galadesa, turnamen antardesa buat anak-anak usia dini," kata Imam Nahrawi.

Ia berharap pihak-pihak lain juga membantu program pemerintah guna menyiapkan infrastruktur berkelas internasional bagi generasi akar rumput.

"Program ini sejalan dengan visi dan misi PSSI untuk ikut membangun sepak bola dari usia dini karena Indonesia punya potensi sangat besar. Sejauh ini, jumlah pesepak bola Indonesia yang terdaftar di FIFA cuma 67.000. Tugas PSSI adalah memperbanyak jumlah pemain," kata Direktur Kompetisi dan Pembinaan Usia Muda PSSI, Yusuf Kurniawan.

Yusuf menilai turnamen usia dini ini membantu untuk penyediaan database pemain dan regenerasi buat timnas ke depannya. Hal itu karena pemain-pemain usia 12-an tahun inilah yang akan menjadi masa depan tim nasional.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P