Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apapun, sang pelatih terkait dengan kemerosotan Foxes. Andil itu terbagi ke beberapa faktor lain, seperti penurunan performa andalan tahun lalu. Pasokan assist Riyad Mahrez menurun, kemajalan Jamie Vardy, dan kehilangan N’Golo Kante di lini tengah.
Perubahan di sebelas awal dalam dua musim terakhir cukup drastis. Belum lagi soal formasi. Dalam laga-laga usai pergantian tahun, Ranieri menerapkan empat formasi berbeda walau musim silam 4-4-2 menghasilkan kesuksesan raksasa.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Ranieri menerapkan rotasi itu. Tampil di Liga Champions dan absensi pemain saat Piala Afrika lalu adalah dua di antaranya. Hanya, perubahan kebijakan itu tampak membingungkan timnya.
Mereka mengalami kesulitan menyesuaikan diri.
“Mungkin pemain-pemain tak memahami gagasan saya secara baik,” ujar Ranieri. Drama Leicester akan berlanjut.