Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Karier Marcus Rashford melejit di ujung Februari 2016. Pelatih Louis van Gaal memasukkannya dalam daftar starter Manchester United ketika menghadapi Midtjylland dalam laga kedua babak 32 besar Liga Europa pada 26 Februari.
Penulis: Anggun Pratama
Kala itu, Rashford membuat dua gol dalam kemenangan 5-1 timnya. Sepasang gol dalam laga debut profesional langsung melambungkan nama sang pemain, terlebih ia masih berusia 18 tahun.
Berselang tiga hari dari pertandingan itu, Rashford menjalani debut Premier League melawan Arsenal. Ia mencetak dua gol dan melepas satu assist dalam kemenangan kandang 3-2.
Ia bermain luar biasa bagus hingga musim kelar. Total di semua ajang, Rashford bermain 18 kali dan membuat delapan gol. Pelatih timnas Inggris saat itu, Roy Hodgson, bahkan mencantumkan nama Rashford dalam skuat Inggris untuk Piala Eropa 2016!
Tak heran banyak yang menilai Rashford merupakan bocah ajaib dan bakal punya peluang besar menjadi salah satu penyerang terbaik dunia. Hanya, musim ini sepertinya tak seperti ekspektasi. Kedatangan Zlatan Ibrahimovic mengerdilkan kontribusi Rashford.
Musim ini penyerang berusia 19 tahun itu memang bermain lebih banyak. Di Premier League, sudah 20 kali ia mentas dengan 10 sebagai starter dan sisanya pengganti. Kendati begitu, total golnya menyusut karena baru membuat tiga biji.
Baca Juga:
Gol terakhirnya di liga muncul pada September tahun lalu ketika membuat sebiji gol melawan Leicester (4-1). Pelatih Jose Mourinho tak mempermasalahkan performa Rashford secara umum mengingat sang penyerang masih berusia 19 tahun.
Mou sadar ada proses pembelajaran yang sedang terjadi.
"Saya selalu senang dengan kontribusinya. Ia adalah salah satu pemain yang ketika sedang berada di lapangan selalu mencoba memberikan sesuatu buat tim," tutur Mourinho.
Mourinho menilai normal pada musim kedua setelah lesatan luar biasa pada musim perdana terjadi penurunan. Lawan sudah tahu beberapa kelebihan sang pemain, dan fans pun ingin sesuatu yang lebih.
"Saya tahu musim lalu tanpa tekanan, di depan gawang, gawang terlihat lebih besar. Saya juga tahu musim ini ekspektasi terhadap dirinya lebih besar, tekanan ikut membesar, sehingga gawang terlihat lebih kecil," kata Mou.