Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam dua pertandingan terakhir di ajang Premier League, Mesut Oezil tampil loyo dan tidak memikat. Sampai-sampai Manajer Arsene Wenger menyebut gelandang Jerman tersebut tengah mengalami krisis kepercayaan diri.
Penulis: Dedi Rinaldi/Dwi Widijatmiko
Pemain berusia 28 tahun itu memang mendapat kritik karena tidak banyak memberikan kontribusi berarti ketika Arsenal kalah dari Chelsea dan kemudian menang atas Hull City pekan lalu. Berlanjut ke Liga Champions, Oezil pun "menghilang" ketika Tim Meriam London dibantai Bayern Muenchen 1-5, Rabu (15/2/2017).
Wenger mengaku tidak paham dengan masalah yang membuat Oezil seperti mengalami krisis kepercayaan diri meski sudah melakukan pembicaraan pribadi. Bahasa tubuh Oezil seperti menyimpan masalah, akhir-akhir ini.
“Saya tidak tahu apakah ada alasan khusus dari penurunan performa Oezil. Saya sudah bicara dengannya, tapi tidak bisa mengambil kesimpulan,” kata Wenger.
Oezil menjadi perhatian karena menurun secara signifikan setelah pada paruh pertama musim 2016-17 tampil begitu trengginas bersama Alexis Sanchez dan produktif mencetak gol. Begitu memasuki paruh kedua, secara pelan tapi pasti performa Oezil memburuk.
Baca Juga:
Tak pelak kondisi ini membuat legenda Arsenal seperti Martin Keown menjadi geram dan kemudian melancarkan kecaman. Menurut dia, Oezil seharusnya malah meningkat, terutama dari sisi etos kerja ketika suhu kompetisi semakin panas, bukannya malah melorot.
“Arsenal membutuhkan lebih banyak dari Ozil, termasuk membantu pertahanan. Dia harus bekerja lebih keras lagi, seperti para bintang Arsenal pada era saya seperti Dennis Bergkamp. Tidak hanya kreatif, tetapi juga menawarkan banyak hal dari segi etos kerja,” kata Keown.
Lantas, mengapa performa Oezil terjangkit krisis kepercayaan diri?
Kontrak
Dari kabar yang beredar, saat ini masa depan Oezil di Arsenal memang masih menjadi pertanyaan ketika kontraknya akan habis akhir musim depan. Ozil dikabarkan baru akan memperpanjang kontraknya di Emirates Stadium jika tuntutan gaji senilai 250.000 pound per pekan dipenuhi.
Apakah soal ini yang membuat Ozil tidak nyaman dan kemudian memengaruhi performanya? Sebagai pemain profesional tulen, rasanya masalah permintaan yang ditolak tidak akan mempengaruhi pribadi sekelas Oezil.
Bisa jadi penurunan tersebut lebih kepada rasa tidak yakin Oezil kepada prestasi Arsenal yang sulit untuk meraih prestasi puncak di ajang Premier League atau Liga Champions. Oezil bergabung dengan Arsenal dari Real Madrid pada 2013.
Selama menjadi bagian dari The Gunners, Oezil pernah merasakan menjuarai Piala FA pada 2014 dan 2015. Namun, dia belum sekali pun sukses di Premier League atau Liga Champions bersama Arsenal. Apalagi, kubu Arsenal sendiri sepanjang musim ini terus dibayangi spekulasi tentang bakal hengkangnya Wenger dari Arsenal.
Kompilasi dari semua masalah inilah yang mungkin lebih memengaruhi Oezil sehingga mengalami krisis kepercayaan diri.
Performa Oezil di EPL 2016/17
Paruh Pertama
Main: 17
Gol: 5
Assist: 3
Tim Menang: 11
Tim Imbang: 4
Tim Kalah: 2
Paruh Kedua
Main: 5
Gol: 0
Assist: 1
Tim Menang: 3
Tim Imbang: 0
Tim Kalah: 2