Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Barcelona Vs Leganes, Amuk Setelah Malu

By Minggu, 19 Februari 2017 | 12:03 WIB
Selebrasi Trio MSN saat mencetak gol dalam pertandingan lanjutan La Liga antara Deportivo Alaves kontra FC Barcelona di Estadio d Mendizorroza, 11 Februari 2017. (GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES)

Ada dua contoh terkini di mana Barcelona gagal bangkit seusai mengalami kekalahan di panggung Eropa. Contoh pertama tersaji pada musim 2013/14, ketika kekalahan 0-1 dari Atletico Madrid di leg II perempat final LC disusul hasil identik di markas Granada tiga hari setelahnya.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Kejadian serupa mencuat pada musim 2015-2016. Bahkan dengan atmosfer yang jauh lebih “mencekam”.

Ketika disingkirkan Atletico di perempat fi nal LC musim kemarin, Barca baru mengalami dua kekalahan beruntun. Dari Real Madrid di jornada 31 La Liga dan kemudian dari Real Sociedad di jornada berikut.

Alih-alih langsung bangkit, Lionel Messi dkk. justru kembali mengalami kekalahan. Adalah Valencia yang menghadirkannya di Camp Nou pada pekan ke-33 dengan skor 2-1.

Kala itu, dwigol Los Che di babak pertama hanya bisa dibalas sebiji gol Messi di 45 menit kedua.

Pada saat bertamu ke Camp Nou, Ahad (19/2/2017), tentu para pendukung Leganes berharap tim kesayangan mereka itu bisa mengulang apa yang dicatatkan Granada tiga musim silam dan Valencia musim baru lalu.

Mereka berharap Barca masih limbung setelah dihajar Paris Saint-Germain empat gol tanpa balas.

Kendati demikian, Gabriel, gelandang andalan Leganes, malah berpikiran sebaliknya.

“Kekalahan dari PSG sama sekali tak akan memengaruhi Barca. Mereka justru akan lebih termotivasi. Tim seperti Barcelona selalu berpikiran untuk menang,” begitu ujar pria asal Brasil tersebut di Marca.

Wajar apabila Gabriel tetap ngeper pada Barca.

Selain karena telah mengalami sendiri gelontoran lima gol dari trio MSN di pertemuan pertama pada medio September, di musim 2016/17 Blaugrana juga sama sekali belum pernah menderita sepasang kekalahan beruntun.

Dari total lima kekalahan yang dialami di seluruh kompetisi, Barca selalu bisa melampiaskan rasa kesal mereka pada tim yang datang di laga berikutnya.

Deportivo La Coruna ditekuk 4-0 seusai Barca tumbang 3-4 dari Celta Vigo di Oktober. Di November, giliran Sevilla yang dikalahkan 2-1 setelah Barca menyerah 1-3 pada Manchester City.

Di awal Januari, kekalahan dari Athletic Bilbao (perdelapan fi nal Copa del Rey) diikuti hasil 1-1 di kandang Villarreal lalu kemenangan 3-1 dan 5-0 atas Bilbao dan Las Palmas. Saat dihajar 5-1 di Ipurua, Leganes sendiri menjadi korban amukan menyusul kekalahan 1-2 Barca dari Alaves.

Pressing Ketat

Artinya, meski ada sepasang contoh dari kegagalan Barca dalam mencoba bangkit seusai tumbang, Leganes tetap harus berlaku khawatir karena probabilitas Barca bakal mengamuk pun sama besarnya.

Ditambah fakta bahwa Barca masih tertinggal poin dari Madrid di klasemen sementara Primera Division, desakan untuk menang menjadi lebih besar.

“Tak ada satu pun hal positif yang bisa kami petik dari kekalahan ini (melawan PSG). Hal seperti ini akan selalu datang menghampiri. Kami baru mengalami hari dan malam yang buruk. Yang penting adalah bagaimana kami bangkit setelahnya. Dengan dukungan fan, saya yakin kami bisa melakukannya,” ujar Andres Iniesta, kapten tim.

Iniesta cs. tak pernah kalah lagi di Camp Nou sejak hasil 1-2 kontra Alaves.

Sementara itu, tiga dari empat kemenangan Leganes di musim ini datang dari laga tandang, sewaktu menang atas Celta (1-0), Deportivo (2- 1), dan Granada (1-0).

Meski begitu, sembilan laga terakhir dilalui Leganes dengan status nirkemenangan.

Berat, jika bukan mustahil, bagi Leganes untuk menyudahi paceklik tersebut di rumah Barca.

Jika ingin menjadi yang pertama menghadirkan kekalahan beruntun bagi pasukan Luis Enrique, setidaknya Leganes bisa mencoba gaya yang diterapkan PSG atau empat tim lain yang telah sukses mengalahkan Azulgrana.

Pressing ketat sepanjang 90 menit terbukti ampuh meredam kedahsyatan daya ledak MSN. Sukses melakoninya, Leganes sudah setengah jalan. Namun, jika melepaskan konsentrasi dan tekanan, barang 10 menit saja, hukuman berupa gelontoran gol harus siap mereka terima. 

PRAKIRAAN FORMASI

Barcelona (4-3-3): 1‑Ter Stegen, 20‑Sergi Roberto, 3‑Pique, 24‑Mathieu, 19‑Digne, 6‑Denis Suarez, 21‑Gomes, 4‑Rakitic, 10‑Messi, 9‑Suarez, Pelatih: Luis Enrique, Cadangan: 13-Cillessen; 23-Umtiti, 18-Jordi Alba, 8-Iniesta, 12-Rafinha, 7-Turan, 17-Alcacer, 28-Alena. Absen: Aleix Vidal (cedera), Busquets (hukuman)

Leganes (4-2-3-1): 13‑Herrerin, 3‑Bustinza, 5‑Mantovani, 18‑P. Insua, 15‑Diego Rico, 8‑Gabriel, 6‑Alberto, 16‑Samu, 10‑Bueno, 11‑Szymanowski, 9‑Guerrero, Pelatih: Asier Garitano, Cadangan: 1-Champagne; 17-Diaz, 22-Siovas, 24-Timor, 20-Luciano, 7-Machis, 25-El Zhar Absen: R. Perez (hukuman)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P