Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Variasi
Fleksibilitas taktik adalah kunci prestasi Allegri di Juve. Ia tak membuang formasi 3-5-2 warisan Conte yang sudah teruji.
Allegri justru memperkaya variasi taktik Juve dengan menerapkan skema 4-3-1-2, yang sukses mengantar mereka ke final Liga Champions 2014-2015, dan 4-2-3-1, yang menjadi terobosan terbarunya.
"Ketika bermain sepak bola, Anda mesti menjadi spektakuler," kata Allegri di Sky Sport Italia.
Baca Juga:
Pakem 4-2-3-1 memungkinkan Allegri menurunkan banyak pemain ofensif. Bahkan, Mario Mandzukic bisa tetap mendapatkan tempat meski pos ujung tombak sudah diisi Gonzalo Higuain.
Mandzukic kini punya peran baru sebagai bomber melebar. Ia tampil di posisi penyerang sayap kiri, bagian dari trio penyokong Higuain.
Keseimbangan Juve tak terganggu meski menggeber skema yang sangat ofensif. Sejak memakai 4-2-3-1 dalam lima partai terakhir, Si Nyonya Tua selalu menang dan tak pernah kebobolan.
Rapor manis itu kemungkinan akan berlanjut saat Juve menjamu Palermo, Jumat (17/2/2017). Allegri punya rekor impresif ketika memimpin Si Nyonya Tua menghadapi Palermo.
Dalam lima perjumpaan kontra Palermo bareng Juve, Allegri selalu meraup hasil sempurna. Ia menyaksikan anak asuhnya mencetak 11 gol dan tak pernah kemasukan.
KOMPARASI ALLEGRI DENGAN PELATIH LEGENDARIS JUVENTUS DAN SERIE A