Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Waktu pelaksanaan kompetisi sebagaimana rekomendasi Kongres Tahunan PSSI sudah semakin dekat atau sekitar lima pekan lagi. Sudah sejauh mana persiapan juga masih abu-abu.
Penulis: Ferry Tri Adi/Andrew Sihombing
Operator kompetisi memang sudah ditetapkan, yakni PT Liga Indonesia Baru, tapi susunan pengurusnya belum juga ketahuan. Jika menilik kilas balik di kompetisi sebelumnya, lima minggu bukan waktu ideal untuk merencanakan liga.
Sekretaris PT Liga Indonesia (LI), Tigor Shalom Boboy, menjelaskan bahwa perencanaan musim baru liga idealnya satu tahun sebelumnya.
Sementara itu, waktu persiapan yang realistis bisa memakan waktu dua sampai tiga bulan.
“Dari Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2014 biasanya PT LI merencanakan satu tahun sebelumnya untuk musim baru liga. Pasalnya, kami harus menyesuaikan dengan kalender internasional seperti AFC atau AFF,” tutur Tigor kepada BOLA, Kamis (16/2/2017).
"Tahun genap juga beda ajangnya dengan tahun ganjil. Belum lagi agenda daerah dan nasional seperti Idul Fitri, pemilihan kepala daerah (pilkada), dan lain-lain. Kami merancang sedemikian lama agar durasinya pas," ucapnya.
Tigor juga berujar kalau waktu persiapan singkat, seperti saat ini, bakal mengalami kesulitan luar biasa.
Pengalaman masa lalu yang mencatat waktu ideal persiapan dua sampai tiga bulan itu sudah mempertimbangkan beberapa aspek, seperti persiapan klub, verifikasi terhadap klub, penyusunan jadwal, hingga soal sponsor dan televisi.
“Dua sampai tiga bulan sudah ideal dan operator liga juga ketahuan. Memang lumayan panjang mengingat kami harus mempertimbangkan beberapa hal, semisal bagaimana persiapan klub. Jangan sampai misalnya, klub sudah mengontrak pemain, tapi bergulirnya liga belum jelas," ucap Tigor.