Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pescara Calcio telah memecat pelatih Massimo Oddo. Klub promosi Serie A 2016-2017 itu mendekati kembali mantan pelatih mereka, sekaligus si pelopor formasi 4-3-3 kontemporer di Liga Italia, Zdenek Zeman.
Hari Kasih Sayang yang jatuh pada Selasa (14/2/2017), malah mendatangkan kepedihan buat Oddo.
Eks pemain sayap AC Milan berusia 40 tahun itu dipecat Pescara setelah klub terpuruk di peringkat buncit klasemen Serie A sampai pekan ke-24. Pescara cuma memetik satu kemenangan!
Karena itu, memecat Oddo disebut menjadi tindakan wajar Pescara walau sang pelatih membawa mereka promosi dari Serie B musim lalu.
Oddo pun menjadi korban korban pemecatan keempat di Serie A musim ini setelah Giuseppe Iachini (Udinese), Frank de Boer (Inter Milan), dan Roberto De Zerbi (Palermo).
Adapun Davide Ballardini dan Eugenio Corini (Palermo) pergi dengan alasan kesepakatan bersama atau mundur.
Tough break for ex-Milan Massimo Oddo, who was let go from Pescara, after leading the club to Serie A promotion. In bocca al lupo, @Oddo!pic.twitter.com/J34hqFtZ2h
— Everything Milan (@EverythingMilan) February 14, 2017
Sebagai ganti Oddo, Pescara dilaporkan melakukan pertemuan dengan Zdenek Zeman pada tengah pekan ini. Sosok pelatih senior berusia 69 tahun itu bukan figur asing bagi Pescara.
Zeman menukangi Pescara pada 2011-2012 dan membawa mereka juara Serie B disertai kinerja dan produk klub yang menawan.
Zeman mengorbitkan pemain muda seperti Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Marco Verratti, sebagai tulang punggung Pescara naik kelas ke Serie A lima tahun lalu.
Baca Juga:
Peracik taktik asal Rep. Ceska ini sedang tak melatih klub mana pun sejak berpisah dengan tim Liga Super Swiss, Lugano, musim lalu.
Dengan pengalaman berkecimpung melatih klub Italia selama tiga dasawarsa, Zeman tergolong spesialis tim semenjana.
Ia melesat ketika membangun Foggia sebagai kekuatan mengejutkan di Serie A pada awal dekade 1990-an.
Muncul istilah Zemanlandia sebagai sebutan buat permainan atraktif Foggia menggunakan pola 4-3-3 modern ala Zeman.
Dengan sistem ofensif tersebut, Foggia sebagai tim promosi memukau di papan tengah dengan catatan 58 gol sepanjang musim 1991-1992 atau tersubur kedua setelah juara liga, AC Milan (74 gol).