Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ekstensi Tanpa Syarat Simone Inzaghi

By Jumat, 17 Februari 2017 | 11:22 WIB
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi, mendampingi anak-anak asuhnya dalam laga Serie A kontra Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, 21 Desember 2016. (MARCO ROSI/GETTY IMAGES)

Sebelum ini, Simone Inzaghi tidak pernah mendapatkan kepercayaan total dari Lazio. Dia selalu dianggap sebagai mantan pemain yang bagus memegang tim junior. Adik Filippo Inzaghi ini memperkuat Lazio antara 1999-2010. 

Penulis: Dwi Widijatmiko

Pada musim panas 2010, dia pensiun sebagai pemain dalam usia 34 tahun. Inzaghi tetap bekerja di Lazio, melatih tim junior. Prestasinya oke dengan membawa Lazio menjuarai Liga Primavera 2012/13 dan Coppa Italia Primavera 2013/14-2014/15.

Pencapaian itu membuatnya diserahi tugas pelatih caretaker tim utama pada 3 April 2016 menyusul pemecatan Stefano Pioli. Inzaghi membawa Lazio menang empat kali dalam tujuh pertandingan terakhir liga.

Tapi, hasil itu tidak cukup membuat Presiden Claudio Lotito yakin untuk terus memakai Inzaghi untuk 2016/17. Lazio berpaling pada pelatih top asal Argentina, Marcelo Bielsa.

Inzaghi baru dilirik lagi setelah Bielsa mangkir hanya kurang dari seminggu setelah menandatangani kontrak.

Namun, penunjukan Inzaghi saat itu pun seperti hanya sebuah solusi darurat. Dia hanya dikontrak satu tahun. Cuma, ada opsi perpanjangan kontrak yang akan berlaku otomatis dengan syarat. Inzaghi harus bisa membawa Gli Aquilotti lolos ke Liga Europa.

Memuaskan

Sekarang, Inzaghi memberikan perfoma memuaskan.

Lazio dibawanya menempati peringkat atas klasemen, berpeluang lolos ke Liga Champion. Buat sebuah tim yang cuma menghabiskan sekitar 35 juta euro untuk belanja pemain, pencapaian itu sangat bagus.