Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gerard Deulofeu sudah bermain 4 kali di Serie A, 5 bila ditambah dengan satu penampilan di Coppa Italia. Akan tetapi, pemain sayap pinjaman dari Everton itu masih saja membuat publik AC Milan tergila-gila. Termasuk pelatih klub itu, Vincenzo Montella.
Penulis: Dian Savitri
Deulofeu bermain selama 64 menit pada laga pertama di Serie A, 29 Januari lalu. Ketika itu, Milan kalah 1-2 dari Udinese.
Pada dua partai berikut, Deulofeu tampil penuh 90 menit, saat kalah 0-1 dari Sampdoria (5 Februari) dan menang 1-0 atas Bologna (8/2).
Deulofeu lalu turun 90 menit melawan Lazio pada pekan ke-24.
Jebolan akademi La Masia bahkan disamakan dengan pemain Brasil yang pernah bermain di Milan, Kaka. Selain itu, Montella juga menemukan bahwa Deulofeu juga bisa mengisi posisi false nine.
“Ketika pertama kali datang, ia mungkin sedikit ‘karatan”. Kendati begitu, ia adalah pemain yang sempurna untuk gaya permainan kami,” kata Montella, seperti dikutip dari The Mirror, menyinggung pelatih Deulofeu di Everton, Ronald Koeman.
"Ronald Koeman memiliki metode latihan yang didasarkan pada mengolah bola, yang sangat mirip dengan apa yang dilakukan Milan selama di lapangan," ujarnya.
Baca Juga:
“Jadi, meski ia jarang bermain selama di Everton, saya sudah mengantisipasi bahwa Gerard akan datang ke Milan dengan kondisi fi sik yang bagus, sebab Everton berlatih seperti layaknya bertanding,” lanjut Montella.
Deulofeu sendiri ingin seperti Ronaldinho, yang membela Milan pada Juli 2008 hingga Januari 2011. Pemain Brasil itu adalah sosok idola pemain nasional Spanyol U-21 itu.
“Saya rasa Lionel Messi, Neymar, dan Cristiano Ronaldo adalah pemain-pemain fantastik. Namun, idola saya adalah Ronaldinho. Saya terinspirasi pada kreativitas dan keriangan yang dibawanya ke lapangan. Melihatnya bermain adalah perwujudan rasa bahagia itu sendiri,” kata Deulofeu kepada La Gazzetta dello Sport.
“Saat ini, saya tidak berpikir soal masa depan. Saya fokus pada masa kini dan itu sepenuhnya kepada Milan. Saya datang ke klub ini karena Milan menunjukkan minat yang besar pada saya. Selain itu, Milan adalah salah satu klub terkenal di dunia,” lanjut alumnus Akademi Barcelona itu.
“Ketika masih anak-anak, di Barcelona, saya menyaksikan Milan berlaga di Liga Champion melalui siaran televisi. Saya selalu bisa merasakan aura yang dimiliki klub ini. Impian untuk bermain Liga Champion, atau di turnamen apa pun selama itu di Eropa, akan sangat indah,” kata Deulofeu lagi.
"Namun, seperti yang saya katakan, kami tidak bisa membuat target terlalu jauh," ujarnya.
Pemain bertinggi 174 cm itu juga senang bisa datang di saat Milan sedang bangkit dari rentetan penampilan bawah standar.
“Senang bisa datang ke klub ini ketika sedang pulih dari masa buruk. Saya tidak akan datang ke sini seandainya tidak jelas proyek seperti apa yang sedang dijalankan Milan,” kata Deulofeu.
"Saya memang hanya pemain pinjaman, tapi saya sudah betah. Seakan saya memang diperuntukkan bermain di sini. Saya ingin bermain sesering mungkin dan membuat kontribusi nyata," tuturnya.
Tentang keinginan Deulofeu bermain di Milan, Barcelona ternyata punya rencana lain. Mereka ingin mengaktifkan buy-back clause, membeli kembali Deulofeu dari Everton saat musim ini berakhir.
Menurut Mundo Deportivo, para petinggi Barcelona yakin mereka harus mendapatkan kembali Deulofeu.
Selain itu, uang yang perlu mereka keluarkan hanya 8 juta euro. Blaugrana yakin mutu yang dimiliki Deulofeu jelas akan senilai dengan investasi yang tidak banyak itu.
Pada saat Deulofeu sudah dikontrak permanen, maka Barcelona bisa memutuskan apakah akan menjualnya dengan harga lebih mahal atau dijadikan cadangan untuk trio MSN di Camp Nou.
“Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu lulusan Akademi Barcelona dan Barcelona punya rencana untuk saya di masa depan. Namun, saya tidak selamanya harus memikirkan tentang kemungkinan untuk bermain di Barcelona,” kata Deulofeu.