Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aji Santoso dan Mustaqim. Kedua pelatih ini pernah bekerja sama menangani tim nasional Indonesia U-23 di SEA Games 2015 dan Persela Lamongan di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Penulis: Indra Citra Sena/Ovan Setiawan
Memasuki 2017, Aji dan Mustaqim berpisah karena memimpin tim yang berbeda, tapi nasib mempertemukan mereka kembali di Piala Presiden.
Kali ini bukan sebagai kawan, melainkan lawan dalam pertandingan pamungkas Grup B antara PS TNI versus Arema FC, Kamis (16/2/2017).
Situasi terkini lebih menguntungkan Aji yang menjabat juru taktik Arema FC. Status tuan rumah plus tabungan empat poin membuat Singo Edan ibarat berada di ambang kelolosan menuju fase gugur, entah sebagai juara maupun runner-up Grup B.
Berbanding terbalik dengan Aji, Mustaqim gagal membawa PS TNI memetik poin di dua laga fase grup Piala Presiden akibat keok dari Persija Jakarta (0-1) dan Bhayangkara FC (1-2).
Timnya dipastikan telah tersingkir meski masih menyisakan satu partai kontra Arema.
Mustaqim barangkali sedang terpuruk, tapi bukan berarti pelatih berusia 52 tahun itu bakal menyerah begitu saja.
Dia mengincar penutupan yang berkesan dan menjanjikan permainan terbaik demi menjaga kekompakan tim menjelang kompetisi resmi.
Baca Juga:
“Tidak ada istilah main dengan setengah hati. Kami akan tampil all out melawan Arema,” ujar Mustaqim.
Secara terpisah, kapten Arema FC, Johan Ahmad Farizi, menyadari keadaan PS TNI yang sudah tanpa beban di Piala Presiden.
Sudah menjadi kewajiban baginya untuk memompa semangat bertanding rekan setim.
“Permainan Arema belum maksimal. Kami ingin lebih baik dari laga terdahulu. Kemenangan adalah target utama agar kami bisa lolos dengan predikat juara Grup B,” kata pemain bernomor punggung 87 ini.