Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tommy Sugiarto berhasil menjadi juara tunggal putra pada Thailand Master 2017 yang digelar di Bangkok, Thailand, 7- 12 Februari. Gelar itu bermakna ganda bagi pemain berusia 28 tahun ini.
Penulis: Aprelia Wulansari
Pertama, titel itu menjadi penanda bahwa tunggal putra Indonesia masih bisa berbicara, meskipun Tommy bukan skuat pelatnas. Kedua, hasil ini menjadi pemutus puasa gelar Tommy selama lebih dari setahun.
Tommy kali terakhir menjadi juara pada Indonesia Masters 2015. Kala itu, dia unggul atas Kidambi Srikanth (India).
Gelar juara di Thailand menjadi titel kelima bagi Tommy pada turnamen level grand prix/grand prix gold. Sebelumnya, dia meraih gelar juara pada Taiwan Terbuka 2011, Rusia Terbuka 2015, Vietnam Terbuka 2015, dan Indonesia Master 2015.
Pada laga final Thailand Master yang digelar Minggu (12/2), Tommy mengalahkan pemain asal Thailand berusia 18 tahun, Kantaphon Wangcharoen, dengan skor 21-17, 21-11.
"Thailand harus diwaspadai. Kanthapon menjadi contoh. Dia pemain muda yang baru pindah dari level junior ke senior, tapi dia langsung bisa ke final turnamen level grand prix gold," ucap Tommy.
Ucapan Tommy memang benar karena Wangcharoen memang sempat merepotkan Tommy dalam laga yang berlangsung 40 menit tersebut.
Kualitas pemain muda Thailand itu sudah terlihat. Namun, dia masih belum berpengalaman. Kali ini, pengalaman dan mental tanding Tommy yang lebih matang menjadi pembeda di laga tersebut.
Setelah ajang ini, peraih perunggu Kejuaraan Dunia 2014 tersebut merasa semakin percaya diri dan fokus ke turnamen berikutnya, yakni All England yang akan digelar di Birmingham, Inggris, 7-12 Maret.