Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Konteks Serupa Wasit Thoriq Alkatiri dan Michael Oliver

By Segaf Abdullah - Selasa, 14 Februari 2017 | 07:01 WIB
Wasit Thoriq Alkatiri saat diwawancarai BOLA, 5 April 2016. (FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.NET)

Wasit Thoriq Alkatiri (28) malu-malu saat disamakan dengan pengadil asal Inggris, Michael Oliver (31). Kendati memimpin laga dengan level kompetisi yang jauh berbeda, namun usia dan nasib keduanya boleh dibilang hampir sama.

Michael Oliver menjadi wasit termuda kedua pada Premier League musim ini di bawah Robert Madley yang hanya lebih muda delapan bulan. Sementara itu, Thoriq Alkatiri merupakan pengadil lapangan paling muda di Liga Indonesia.

Pada pekan terkini, Oliver menjadi sasaran protes manajer West Ham United, Slaven Bilic. Pelatih asal Kroasia itu tidak puas dengan keputusan wasit yang memimpin laga di Premier League sejak 2010 tersebut.

"Performa wasit sangat buruk hari ini. Empat sampai Lima keputusan Michael (Oliver) merugikan kami. Sulit untuk tidak bereaksi untuk itu," kata Bilic setelah timnya ditahan imbang West Brom dengan skor 2-2.

Thoriq mengakui bahwa menjadi wasit muda tidak mudah. Dia harus pintar-pintar 'tutup kuping' dengan protes yang mungkin saja bisa mempengaruhi keputusannya.

Selain itu, usia muda membuat Thoriq terkadang mendapat tekanan lebih dari pemain yang berusia di atasnya. Namun, pengalaman membuatnya tidak kikuk menghadapi hal-hal tersebut.

Baca juga:

"Wasit juga kan jenjangnya dari bawah. Kami juga sudah kenyang dengan protes dan sebagainya. Jadi, saat di kompetisi resmi hal itu menjadi biasa," ucap Thoriq kepada JUARA, beberapa waktu lalu.

Thoriq mengawali kariernya di dunia sepak bola bukan sebagai wasit melainkan pemain. Bahkan, dia sempat mewakili kota kelahirannya, Purwakarta, pada Piala Suratin U-17.

Namun, cedera mengubah jalan hidupnya hingga bergeser menjadi pengadil lapangan hijau.