Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepeninggal Alfredo Di Stefano dua tahun lalu, Florentino Perez boleh jadi sosok tersenior di jajaran petinggi Real Madrid. Tak sebatas yang dituakan, Perez bahkan menjadi figur yang paling dihormati dan ditakuti di kompleks Santiago Bernabeu.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Meski lebih dulu beken di mata warga Spanyol lewat perusahaan konstruksi yang dipimpinnya, Perez baru benar-benar mendapat pengakuan publik sejak menduduki kursi Presiden Real Madrid pada musim panas 2000.
Kala itu, ia memenangi pilpres Madrid dengan mengalahkan Lorenzo Sanz, sang petahana.
Janji untuk memboyong deretan pemain bintang yang kemudian dilabeli sebagai kebijakan Los Galacticos itu bak magnet kuat yang sulit untuk ditolak.
Bermodalkan dana transfer hingga 421,45 juta euro, di antaranya dengan mencetak rekor perekrutan Luis Figo dan Zinedine Zidane, Perez menutup periode pertamanya di Bernabeu (2000-2006) dengan meraih tujuh silverware.
Baca Juga:
Dimulai dari dua gelar La Liga, dua Supercopa de Espana, satu Liga Champions, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Interkontinental, tak sedikit yang menganggap pencapaian Perez sebanding dengan pengeluaran jorjoran dari kas Madrid.
Kendati demikian, Perez mampu menjawab kaum kontra ketika dirinya kembali dipercaya menjabat el presidente sejak kemenangannya di pilpres 2009 hingga sekarang.
Di termin keduanya ini, Madrid berhasil menambah 10 piala.