Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Swansea Vs Leicester, Kans Terbaik Kalahkan Juara

By Minggu, 12 Februari 2017 | 12:27 WIB
Selebrasi striker Swansea City, Fernando Llorente (tengah), setelah sukses membobol gawang Liverpool dalam pertandingan Premier League 2016-2017 di StadionAnfield, Liverpool, Inggris, pada Sabtu (21/1/2017). (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Swansea City dan tamunya, Leicester City, harus saling bertarung agar tidak masuk dalam zona degradasi di Stadion Liberty, 12 Februari. Swansea kini ada di peringkat ke-17, sementara Leicester satu tangga di atasnya. Keduanya sama-sama punya 21 poin.

Penulis: Dian Savitri

Swansea berada di peringkat itu setelah sukses mengalahkan Liverpool 3-2 (21/1). Sebelumnya, The Swans ada di dasar klasemen. Mengganti manajer rupanya memberikan tuah yang aduhai.

Paul Clement, si manajer anyar, punya raihan 1,58 poin per gim sejak menangani Swansea pada 4 Januari lalu.

Angka itu hanya sedikit lebih rendah dibandingkan yang dimiliki manajer klub lawan, Claudio Ranieri, yakni 1,68 poin per gim.

Clement bertekad tim asuhannya harus bisa mengalahkan The Foxes akhir pekan ini.

Apalagi, melihat kenyataan bahwa belum ada satu pun pemain Leicester yang mampu membuat gol di Premier League sejak pergantian tahun.

“Dalam setiap pertandingan yang dihadapi, kami memakai taktik yang berbeda untuk setiap lawan dan mencoba untuk mendapatkan hasil positif,” kata Clement.

Baca Juga:

Gylfi Sigurdsson menjadi bagian dari taktik itu.

Kapten Swansea, Jack Cork, yakin playmaker asal Islandia itu adalah kunci timnya untuk menghindar dari kegagalan bertahan di Premier League musim ini.

“Semua harus memanfaatkan situasi setiap kali Sigurdsson berada di sekitar kotak penalti. Ketika berada di sana, ia akan melakukan sesuatu yang berguna,” kata Cork kepada South Wales Evening Post.

Agaknya, Leicester tidak hanya harus mewaspadai Sigurdsson, tetapi semua pemain Swansea lainnya.

Musim ini Leicester memiliki pertahanan yang sangat mudah ditembus, berkebalikan dari musim lalu. Karena Ranieri sudah diberi lampu hijau oleh manajemen Leicester untuk meneruskan tugas, maka mungkin manajer asal Italia itu bisa mengembalikan formasi.

Leicester terkenal dengan pakem 4-4-2, formasi yang membawa mereka menjadi juara musim lalu. Mungkin, dimulai dengan melawan Swansea, mumpung belum terlambat, formasi itu bisa dibakukan kembali.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P