Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kombinasi pemain senior dan junior dalam skuat Singo Edan pada musim 2017 ini perlahan memunculkan iklim positif, di antaranya adalah muncul budaya berbagi ilmu di antara sesama pemain Arema FC.
Pemain senior tak segan membagi ilmunya dan memberikan saran kepada pemain-pemain junior, seperti yang terlihat dalam sesi latihan Arema FC di lapangan Arhanud, Kabupaten Malang, Jumat (10/2/2017). Hal itulah yang dilakukan oleh stopper Bagas Adi Nugroho.
Di sela-sela latihan Bagas tidak canggung untuk bertanya kepada seniornya, seperti Beni Wahyudi, Arthur Cunha, Ahmad Johan Farizi atau kiper Kurnia Meiga. Hal itu dilakukan karena mantan kapten Timnas U-19 tersebut berada di daerah pertahanan yang mengharuskan untuk merapikan koordinasi.
“Banyak ilmu yang bisa saya dapatkan, tujuannya ya supaya bisa lebih baik lagi, terutama dalam hal koordinasi karena sepak bola merupakan kerja sama tim,” ungkap pemain muda yang pernah membela PSS Sleman tersebut.
Hal yang sama juga diperlihatkan pemain muda lainnya, Nasir. Dia juga terlihat kerap berbincang dengan beberapa pemain senior, seperti Ahmad Bustomi. Sebagai pemain yang beroperasi di lini depan, Nasir memang diharuskan untuk berkomunikasi lebih dengan pemain yang menunjang geraknya di lini depan.
Baca Juga:
Pelatih Arema FC, Aji Santoso, melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang bagus untuk perkembangan tim karena di antara pemain terjadi kedekatan.
“Sudah ada chemistry di antara pemain muda dan pemain senior, ini bagus untuk perkembangan tim dan komunikasi di lapangan,” ujar Aji.
Selain Nasir dan Bagas, Arema memiliki enam pemain muda lainnya, mereka adalah dua kiper Utam Rusdiyana dan Ahmad Ibnu Adam, Junda Irawan (bek), Dio Permana (gelandang), Hanif Sjahbandi (gelandang), M Rafli (striker) Dedik Setiawan (sayap).