Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Filosofi induk burung mengajarkan cara terbang kepada anaknya benar-benar dipegang teguh oleh pelatih Arema FC, Aji Santoso. Dia mengubah wajah Singo Edan yang kini mulai berani memberi kepercayaan terhadap pemain belia di Piala Presiden 2017.
Penulis: Indra Citra Sena/Ovan Setiawan
Padahal, Arema sempat terkesan pelit menurunkan pemain U-23 dalam dua turnamen terdahulu, yakni Piala Jenderal Soedirman dan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Total hanya ada empat nama yang pernah mentas saat Joko Susilo dan Milomir Seslija masih menjabat pelatih.
Junda Irawan dan Dio Permana main di Piala Jenderal Soedirman, sedangkan Ryuji Utomo dan Dedik Setiawan di TSC 2016.
Kecuali Ryuji yang sempat beberapa kali menjadi starter, status pemain lain cuma sebatas penghangat bangku cadangan.
Arema kala itu cenderung memaksakan pakem utama dan jarang melakukan rotasi. Lini depan masih terpaku pada seorang Cristian Gonzales, begitu juga dengan lini lainnya sehingga pola permainan tim mudah ditebak lawan.
Regulasi baru dari PSSI yang mewajibkan klub minimal memiliki 5 pemain U-23 turut mendorong Aji untuk mengubah tradisi Arema.
Tidak tanggung-tanggung, klub kebanggaan arek-arek Malang ini mendaftarkan sembilan pemain muda di Piala Presiden 2017.