Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Crotone Vs AS Roma, Beban Matematis Hiu

By Minggu, 12 Februari 2017 | 17:24 WIB
Reaksi striker AS Roma, Edin Dzeko, dalam laga lanjutan Serie A 2016-2017 melawan Fiorentina di Stadion Olimpico, Roma, pada 7 Februari 2017. (PAOLO BRUNO/GETTY IMAGES )

Dari beberapa sisi, Crotone seperti terbeban julukan mereka selain Rossoblu. Mereka tak bisa memberikan kepastian matematis kecuali kesemenjanaan, juga bukan hiu yang siap melahap mangsanya. Musim ini, euforia Crotone terhenti sampai sekadar klub debutan.

Penulis: Christian Gunawan

Crotone dikenal sebagai kota tempat filsuf sekaligus ahli matematika Yunani, Phytagoras, mendirikan sekolahnya sekitar 530 SM.

Julukan unik, Pitagorici, pun melekat kepada klub calcio kota itu, yang berdiri hampir 2.440 tahun kemudian. Namun, sepak bola berbeda dari matematika dalam hal kepastian hasil akhir.

Julukan Crotone lainnya adalah Squali.

Sang Hiu, seperti yang terlihat di lambang klub. Walau terkait dengan letak di tepi laut, pada kenyataannya, Crotone masih berupa ikan laut yang bukan kelas predator ganas seperti hiu. Mereka masih terdampar di zona relegasi.

Bagaimanapun, Crotone mencoba memberikan yang terbaik setelah mencatat sejarah tampil di divisi tertinggi untuk pertama kali.

Dalam kesemenjanaannya, Crotone telah menyumbangkan 11 poin, termasuk tiga kemenangan di Ezio Scida, kandang mereka.

Laga kandang merupakan sumber poin Si Hiu. Kekuatan mereka membaik di sana daripada saat melawat. Crotone satu-satunya kubu yang belum pernah menang kala bertandang.

Bukti kecil terlihat pada Rabu (8/2). Crotone di rumahnya bisa merepotkan Juventus. Selama satu jam Si Hiu dapat menahan Si Nyonya Tua tanpa gol.