Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Siapa pemain tersubur asal Inggris yang memperkuat klub Eropa musim ini? Bukan Harry Kane (Tottenham Hotspur), apalagi Wayne Rooney (Manchester United). Sosok yang dimaksud ialah Matt Derbyshire, striker asal klub Siprus, Omonia Nicosia.
Nama Matt Derbyshire jelas tak sementereng Kane atau Rooney. Dia pun cuma memperkuat klub asal liga semenjana di Eropa.
Meski begitu, jangan ragukan ketajamannya. Derbyshire bak terlahir kembali bersama Omonia karena sanggup mengemas 21 gol sejauh musim 2016-2017 atau periode debutnya di Siprus.
Perinciannya, pria berusia 30 tahun itu mencetak 19 gol di kompetisi domestik Siprus dan dua gol sisanya di Liga Europa.
Catatan itu lebih baik daripada Kane (16 gol), apalagi Rooney (5) di berbagai ajang buat klub masing-masing musim ini.
Who's the highest scoring Englishman in 2016/17 I hear you ask?
— Footy Accumulators (@FootyAccums) February 9, 2017
Well, it's Matt Derbyshire of course, with 21 goals for Omonia Nicosia. pic.twitter.com/KclJRhHQAv
Nama Derbyshire sempat mencuat sebagai calon penyerang masa depan Inggris ketika memperkuat timnas U-21 (2007-2009).
Ia lebih dikenal lagi ketika memperkuat Blackburn Rovers (2003-2009), walau diselingi masa peminjaman di berbagai klub ketika itu.
Derbyshire kemudian merantau ke Yunani bersama Olympiacos (2009-2011), kembali ke beberapa klub Inggris, dan terakhir memperkuat tim Divisi Championship, Rotherham (2014-2016).
Dia menjadi personel Omonia per 2016-2017 dan langsung melesat sebagai andalan. Pemain kelahiran 14 April 1986 itu mengakui dirinya sedang melakoni periode paling hebat dalam karier.
Baca Juga:
"Saya senang bermain di Inggris, tetapi standar sepak bola di Siprus lebih baik daripada yang orang kira. Hal ini memberikan energi baru dalam hidup saya," ucapnya di Daily Mail.
Kiprah Derbyshire di Omonia banyak terbantu kehadiran dua alumni Premier League - khususnya Newcastle United - di klub tersebut.
Mereka adalah mantan pemain The Magpies, Nikos Dabizas, sebagai direktur olahraga, dan John Carver di kursi pelatih.
"Liga di sini sangat kompetitif. Temponya lebih lambat daripada di Championship dan lebih mengutamakan taktik," ucap Derbyshire berbagi pengalaman.