Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus masih memiliki satu partai Serie A 2016-2017 yang belum dimainkan, yakni melawan Crotone. Saatnya Si Nyonya Tua memperlebar jarak dari para rival terdekat ketika duel tersebut akhirnya dilangsungkan pada Rabu (8/2/2017).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Hingga pekan ke-23, Juventus unggul enam poin atas Napoli di urutan ketiga dan empat angka atas runner-up, AS Roma, yang baru memainkan gim terbaru kontra Fiorentina (7/2/2017).
Kemenangan atas Crotone bisa kian menjauhkan Juve dari kejaran para pesaing.
Seharusnya tim arahan Massimiliano Allegri mampu membawa pulang tiga poin penuh dari Stadio Ezio Scida. Bagaimanapun, Juve lebih baik dari segala sisi ketimbang lawan mereka yang merupakan salah satu penghuni zona degradasi.
Kendati difavoritkan, I Bianconeri pantang menyepelekan Crotone. Berdasarkan pengalaman, hal tersebut bisa menjungkalkan langkah Juve untuk meraih kemenangan.
Pada akhir November, Juve dipermalukan Genoa, tim yang saat ini menempati papan bawah klasemen, dengan skor 1-3.
Juve, yang selalu kebobolan lebih dulu dalam empat dari lima partai tandang terkini di seluruh ajang, wajib mewaspadai bomber tuan rumah, Diego Falcinelli.
Striker berusia 25 tahun itu telah mengemas delapan gol di Serie A 2016-2017. Di skuat Juve, cuma Gonzalo Higuain yang mencetak lebih banyak gol dari Falcinelli (15).
.@OfficialAllegri: "Ada peluang bagi @marko_pjaca20 untuk dapat bermain dari peluit awal di #CrotoneJuve." pic.twitter.com/CXGiN9DMeg
— JuventusFC (@juventusfcid) February 7, 2017
Uji Kedalaman
Melawan Crotone, Allegri sepertinya akan memberikan kesempatan kepada anak asuhnya yang jarang bermain musim ini.
Tanpa maksud meremehkan Crotone, Allegri perlu merotasi skuat sebab mereka sebelumnya harus melakoni laga sulit kontra Inter Milan pada Minggu (5/2/2017).
Lewat duel tersebut, Allegri bisa menguji kedalaman skuat yang ia miliki untuk bersaing di semua kompetisi yang masih diikuti Juve saat ini, termasuk Liga Champions.
Ada kemungkinan rekrutan Juve pada musim panas 2016, Marko Pjaca, akan mendapatkan kesempatan perdana menjadi starter.
Sejak bergabung dari Dinamo Zagreb, Pjaca baru tampil delapan kali di Serie A, semua sebagai pemain pengganti. Andai diturunkan, pemain asal Kroasia itu perlu menunjukkan kepada Allegri kepantasan berada di tim utama Juve.