Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain Bernie Ecclestone, sosok Ron Dennis juga memiliki kisah serupa. Sangat tenar di wilayah kekuasaannya, tapi begitu terdepak semua warisannya dibuang.
Penulis: Arief Kurniawan
McLaren dan Ron Dennis seperti tak terpisahkan. Mereka jatuh bangun membangun reputasi sebagai tim papan atas dan reputasi itu jelas adanya. Sejarah F1 mematrinya dengan sangat baik.
Ketika Bernie dipastikan terdepak sebagai bos besar F1, beberapa regulasi terkait lomba mulai dibuang.
Nah, bagi Dennis, yang paling pahit adalah ketika McLaren mulai musim ini juga membuang inisial MP4 sebagai nama sasis mereka.
MP4 adalah singkatan dari Marlboro Project Four, proyek yang dirancang Dennis waktu itu. Meski sesungguhnya Marlboro sendiri sudah tidak menjadi sponsor McLaren sejak 1997, mobilnya tetap dinamai MP4.
Mobil MP4 pertama dibuat tahun 1981, dengan nama MP4-1, sementara yang terakhir tentu saja yang digunakan musim lalu, MP4-31.
Dari sederet mobil MP4 tersebut, yang paling fenomenal adalah MP4-4, yang dikendarai duet maut Ayrton Senna dan Alain Prost pada 1988.
Banyak yang menganggap itu adalah salah satu mobil F1 terbaik, bila bukan yang terbaik. Menariknya, saat bernama MP4-4 itu mesin yang digunakan adalah juga Honda dan berteknologi turbo, persis seperti saat ini.
Angka Tetap Diteruskan
Sebagai pengganti MP4, McLaren di bawah bos baru, Zak Brown, menamainya MCL. Tidak ada filosofi khusus, karena MCL itu adalah singkatan dari McLaren. Yang menarik adalah angka 32 di belakang MCL itu meneruskan angka 31 di belakang MP4.
Warna mobil McLaren diprediksi tidak lagi dominan perak dan hitam, melainkan oranye. McLaren sendiri adalah pengoleksi delapan gelar juara dunia konstruktor, nomor tiga di bawah Williams (9) dan Ferrari (16).
Musim ini mereka bakal dibela oleh Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne. Alonso adalah juara dunia dua kali yang menurut Brown adalah "pebalap terbaik di dunia, tak disangkal lagi".
Sementara itu, Vandoorne dianggap sebagai bakat muda terbaik di F1 saat ini selain Max Verstappen. Pebalap Belgia ini sempat tampil sekali pada 2016, menggantikan Alonso yang cedera.
Baca Juga:
Saat itu Vandoorne langsung mendapatkan satu poin, pertama buat McLaren di tahun itu. Bagi Vandoorne, 2017 adalah musim pertama dengan balapan penuh satu tahun.
"Jangan bilang saya akan fokus mengalahkan seorang Alonso. Salah besar. Kami harus bersama-sama membawa McLaren ke masa kejayaan," ujarnya.
Brown sendiri meyakini bahwa memberi kesempatan kepada Vandoorne adalah keputusan tepat ketimbang tetap mengontrak pebalap veteran Jenson Button.
"Selain berbakat hebat, saya juga dengar Vandoorne adalah salah satu pebalap paling fit yang pernah dilatih oleh pelatih fisiknya," kata Brown, seperti dikutip Sky Sports.
Musim 2017 memang dirasa paling memberatkan bagi para pebalap dari sisi fisik. Dengan kecepatan bertambah, 4-5 detik per lap, plus mobil dengan ban yang lebih besar dan bodi lebih lebar, para pebalap harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menaklukkannya.
Saat ini akun-akun media sosial para pebalap diisi oleh aktivitas mereka meningkatkan kebugaran menjelang musim 2017, yang dimulai dengan tes pramusim di Barcelona, Spanyol, akhir bulan ini.