Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menyusul kekalahan 0-1 dari Juventus pada pekan ke-23 Serie A, Minggu (5/2) di J Stadium, Turin, Inter kehilangan dua pemain terbaiknya.
Mauro Icardi dan Ivan Perisic sama-sama dijatuhi skorsing selama dua pertandingan.
Keduanya dinilai Lega Serie A berkali-kali memberikan ekspresi tidak respek dan menghina wasit Nicola Rizzoli. Sang wasit sendiri dianggap Inter banyak merugikan mereka.
Icardi dan Perisic adalah dua pemain ofensif terpenting Inter.
Berdua, mereka total mengoleksi 22 gol dan 10 assist di Serie A.
Wajar jika kemudian Inter mempertimbangkan untuk melakukan banding terhadap keputusan Lega Serie A tersebut.
Baca juga:
Akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Inter jika mereka sampai tidak bisa memainkan Icardi dan Perisic dalam laga berikut melawan Empoli (12/2) dan Bologna (19/2).
Tetapi, di antara pemain Inter, boleh jadi ada yang malah berharap langkah banding Inter untuk Icardi dan Perisic gagal.
Pemain itu adalah Gabriel Barbosa alias Gabigol.
Apabila Icardi dan Perisic tidak bisa bermain, terbuka peluang bagi Gabigol untuk dipilih menjadi starter.
Hal itu sudah ia tunggu sejak bergabung dengan Inter pada musim panas lalu.
Gabigol belum pernah menjadi starter di Serie A. Semua dari empat penampilannya adalah sebagai pemain pengganti. Total menit bermainnya cuma 35. Gabigol hanya pernah menjadi starter dalam laga Coppa Italia menghadapi Bologna (17/1).
Gabigol bisa masuk ke dalam formasi 4-2-3-1. Baik sebagai penyerang sayap kiri, second striker di belakang penyerang utama, atau malah striker utama.
Tanpa Icardi dan Perisic, pilihan berikutnya buat pelatih Stefano Pioli kemungkinan besar memang masih Eder serta Rodrigo Palacio.
Tetapi, peluang Gabigol memperebutkan tempat melawan mereka jelas lebih terbuka ketimbang jika menghadapi Icardi dan Perisic.