Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tim Sherwood Kagumi Sosok Daniel Levy di Tottenham

By Dian Savitri - Senin, 6 Februari 2017 | 18:21 WIB
Tim Sherwood, ketika masih menjadi manajer Aston Villa, dalam pertandingan Premier League melawan Stoke City, di Villa Park, Birmingham, 3 Oktober 2015. (Ben Hoskins/Getty Images)

Tim Sherwood, kapten Blackburn Rovers ketika menjuarai Premier League musim 1994-1995, kini menjadi director of football di klub League One Inggris, Swindon Town. Jabatan itu menjadi miliknya sejak 10 November tahun lalu.

Dengan jabatan itu, tugas Sherwood kini bukan lagi sekedar menjadi manajer, seperti yang pernah diembannya di Tottenham Hotspur dan Aston Villa.

Seperti director of football lainnya, banyak yang menyebut jabatan itu setara dengan CEO sebuah perusahaan. 

Pria yang pada 6 Februari ini genap berusia 48 tahun itu bertindak, salah satunya, sebagai penghubung antara manajer dan dewan klub.

Ia juga meringankan tugas manajer dari operasional klub sehari-hari, sehingga manajer bisa berkonsentrasi pada pertandingan.

Sherwood punya panutan, orang yang dikaguminya dalam hal tugas itu.

Dia adalah chairman Spurs, Daniel Levy. Menurut Sherwood, Levy, yang sudah menjadi presiden Spurs sejak 2001, adalah ahlinya dalam melakukan negosiasi.

Sir Alex Ferguson, eks manajer Manchester United, pernah mengatakan bahwa berurusan dengan Levy lebih menyakitkan dibanding melakukan operasi tulang pinggul.

Baca Juga:

Karena itulah, Sherwood yakin pengganti Lord Alan Sugar, mantan pemilik Spurs, itu adalah salah satu yang terbaik dalam hal nego kontrak dengan pemain.

“Levy bisa melihat kemampuan seorang pemain sejak dini. Jika si pemain mulai memperlihatkan perkembangan, ia harus segera diikat dan pastikan kontraknya untuk jangka panjang,” ujar Sherwood kepada London Evening Standard, tentang bekas bosnya itu.

“Contohnya Gareth Bale. Semasa masih menjadi pemain Spurs, barangkali Bale telah menandatangani tujuh kali perpanjangan kontrak,” kata Sherwood yang gantung sepatu ketika berada di Coventry City pada 2005.

"Terakhir, ketika Real Madrid mengajukan tawaran yang sangat besar, Bale tidak mungkin lagi tinggal di Spurs. Jumlah uang itu terlalu banyak untuk ditolak," lanjutnya.

Menurut Sherwood, kalau ditunggu hingga si pemain menjadi benar-benar terkenal, dengan kontrak tinggal 18 bulan lagi misalnya, maka sudah terlambat.

Klub-klub lain sudah mengincar dan klub asal tidak akan punya kesempatan untuk mengikatnya dalam jangka panjang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P