Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meskipun menjalani kesibukan sebagai atlet sambil sekolah, prestasi akademik Nizar tetap baik. Dia selalu masuk rangking 10 besar.
"Ibu saya seorang guru. Dia selalu mengingatkan saya, meskipun sibuk latihan voli, sekolah jangan abal-abal. Saya bersekolah di SMA Wahid Hasyim. Tidak sama dengan teman-teman Samator di mes," katanya.
Selama menjadi pemain, Nizar pernah merasakan periode yang membuat motivasinya menurun. Saat itu, Samator lebih memercayakan pemain asing sebagai tosser pada Proliga 2016.
"Ayah mengingatkan saya untuk bersabar. Sebagai tosser, saya harus sabar dan tidak egois dan melayani permintaan teman-teman dalam tim," ujarnya.
Samator saat itu memiliki dua tosser yang kerap turun bergantian yakni Nizar dan pemain asal Kuba, Pedro Lopez Fernandez.
Nizar kemudian berusaha keras agar tidak menjadi tosser cadangan. Hasilnya, pada dua laga awal babak empat besar menghadapi Jakarta BNI Taplus dan Palembang Bank Sumselbabel, Nizar lebih banyak digunakan sebagai tosser utama.
Dia juga dipercaya turun saat menjalani laga final Proliga 2016 yang mengantar Samator meraih gelar kelima.
Ke depan, Nizar bermimpi bisa mewakili Indonesia pada SEA Games Malaysia 2017.
"Saya ingin seperti Mas Loudry. Indonesia saat ini banyak memiliki tosser bagus. Yang terpenting, saya terus menampilkan performa terbaik," kata pria yang pernah bercita-cita menjadi pilot ini.
Selain itu, dia bertekad membawa Samator kembali meraih titel juara Proliga 2017. Hingga putaran pertama seri II Proliga, Samator sudah mengantongi dua kemenangan.
Mereka akan menjalani laga terakhir di Palembang dengan melawan Jakarta BNI Taplus, Minggu (5/2/2017).