Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satu gol. Itulah jumlah torehan yang dibukukan Thomas Mueller buat Bayern Muenchen di Bundesliga musim ini. Angka sebiji gol sudah masuk kategori krisis. Mungkin pula layak disebut bencana bagi ukuran sosok sekaliber Mueller.
Penulis: Beri Bagja
Pemain berusia 27 tahun itu selalu mampu bikin dua digit gol dalam empat musim sebelumnya. Perinciannya, dia mencetak 13 gol pada akhir Bundesliga 2012-2013, 2013-2014, 2014-2015, dan 20 gol pada 2015-2016.
Entah dihinggapi virus kelesuan apa, Mueller hanya sekali menjebol gawang musuh pada liga musim ini dalam 15 partai. Gol tunggal itu lahir ketika Bayern menggilas Wolfsburg 5-0 pada 10 Desember. Selebihnya? Nihil.
Ada apa dengan Mueller? Muncul hipotesis bahwa kelesuan yang dialaminya musim ini terjadi akibat fisik terlampau dikuras. Dalam 3,5 tahun terakhir, Mueller melahap 214 partai kompetitif di berbagai ajang atau rata-rata 62 laga per musim.
Teranyar, Mueller gagal melepas satu pun tembakan ke gawang ketika Muenchen menang 2-1 di kandang Werder Bremen pekan lalu. Peraih Sepatu Emas Piala Dunia 2010 itu menilai krisis gol yang menimpa dirinya bukan murni kesalahan individu.
“Saya tidak berpikir terlalu banyak. Saya bekerja keras, mencoba menolong rekan setim, serta memikirkan pertandingan yang dijalani. Saya tergantung kepada pemain lain dan harus terlibat kombinasi permainan,” katanya kepada Yahoo Sport.
Mueller merasa upayanya maksimal. Saat tampil melawan Bremen selama satu jam, dia mencatat jarak jelajah 8,25 kilometer, terjauh di antara awak Die Bayern. Hanya, pergerakannya tak efektif menyokong serangan.
Terkait paceklik gol yang dialami sang pemain serbabisa, Presiden Bayern, Uli Hoeness, ikut beropini mendukung Mueller segera mengakhiri kekeringan gol yang akut.
“Saya tidak khawatir terhadap Thomas. Tapi, saya memang berharap dia segera menjadi pemimpin absolut lagi di lini depan. Saya yakin dia bisa melakukannya,” kata Hoeness di Sport Bild.
Optimistis
Senyum Mueller usai mencetak gol mungkin sedang langka terlihat musim ini. Meski begitu, pelatih Carlo Ancelotti punya sederet modal untuk tetap optimistis membawa timnya menang atas Schalke di Allianz Arena, Sabtu (4/2/2017). Di skuat Muenchen bercokol alasan yang bisa menjadi mimpi buruk klub Lembah Ruhr itu saat bertandang ke Muenchen.
Bayern punya striker Robert Lewandowski, yang mencetak 8 gol dari 14 pertemuan kontra Schalke dan Arjen Robben dengan 6 gol dari 11 duel versus musuh yang sama. Secara umum, Muenchen juga adalah monster bersejarah buat Schalke. FCB tak terkalahkan dalam 12 perjumpaan terakhir dengan Schalke (10 menang, 2 seri).
Schalke juga menelan 48 kekalahan dari raksasa Bavaria itu alias jumlah terbanyak yang mereka derita dari sebuah klub di Bundesliga. Tren aktual yang kontradiktif pun bisa memengaruhi kecenderungan skor akhir. Schalke hanya mencicipi satu kemenangan dari enam partai terakhir di liga.
Adapun Muenchen tengah menyasar rekor sembilan kemenangan beruntun perdana pada berbagai ajang di bawah asuhan Ancelotti. Saat melawan Schalke, Muenchen bakal tampil tanpa Franck Ribery dan Jerome Boateng, yang dibebat cedera.
Tetapi, lini tengah Die Bayern mungkin sudah bisa diperkuat Thiago Alcantara, yang pulih usai dililit masalah di lutut pada awal Januari.
PRAKIRAAN FORMASI
MUENCHEN (4-3-3): 1-Neuer (K); 21-Lahm, 8-Martinez, 5-Hummels, 27-Alaba (B); 32-Kimmich, 25-Mueller, 14-Alonso (G); 10-Robben, 9-Lewandowski, 11-Costa (P). Cadangan: 26-Ulreich, 34-Friedl, 35-Sanches, 6-Thiago, 29-Coman, 18-Bernat, 13-Rafinha. Pelatih: Ancelotti (Ita)
SCHALKE (3-5-2): 1-Faehrmann (K); 31-Nastasic, 4-Hoewedes, 29-Naldo (B); 21-Schoepf, 8-Goretzka, 5-Geis, 10-Bentaleb, 6-Kolasinac (G); 19-Burgstaller, 7-Meyer (P). Cadangan: 35-Nuebel, 20-Kehrer, 24-Badstuber, 11-Konoplyanka, 17-Stambouli, 18-Caligiuri, 33-Avdijaj. Pelatih: Weinzierl
PREDIKSI