Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Leicester Vs Man United: Pukulan Mematikan

By Minggu, 5 Februari 2017 | 14:05 WIB
Juan Mata tengah memberi aplaus setelah laga Premier League antara Manchester United kontra Hull City di Old Trafford, 01 Februari 2017. ( CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Menang, menang, dan selalu menang. Hanya itu yang ada di pikiran Jose Mourinho dan keinginannya berpotensi terwujud pada Ahad ini.

Penulis: Riemantono Harsojo

Manchester United akan bermain di kandang tim yang sedang kepayahan, Leicester City.

Ibarat pertarungan tinju, Leicester seperti terjatuh berulang kali pada beberapa ronde terakhir. The Foxes tiga kali kalah dalam empat partai terkini. Terakhir, tim asuhan Claudio Ranieri kalah 0-1 dari Burnley (31/1/2017).

Bel berbunyi. Duel dilanjutkan. Leicester masih sempoyongan. Jika ingin menang, United harus langsung melepas pukulan-pukulan mematikan guna memastikan keunggulan pada ronde ini.

Masalahnya, musim ini United jarang langsung cepat mengamankan kemenangan. Pada 2017, dalam tujuh laga di berbagai ajang, sebelum melawan Hull (1/2/2017), hanya sekali Iblis Merah mencetak dua gol pada periode 15 menit pertama laga, yakni saat menang 4-0 atas Burnley di Piala FA.

Dari 11 gol lain yang tercipta dalam tujuh partai tersebut, lima di antaranya tercipta pada periode 15 menit terakhir laga.

Jika United tak langsung melepas pukulan-pukulan mematikan, Leicester berpotensi mendapatkan momentum untuk bangkit dari keterpurukan.

"Kami harus bereaksi. Tetap kompak dan bertarung," ujar manajer Ranieri di situs klub.

Sebenarnya, tren United telat mencetak gol bisa membawa keuntungan saat melawan Leicester. Dalam tiga laga Premier League pada 2017, The Foxes kemasukan tujuh gol dengan dua di antaranya tercipta pada periode 10 menit terakhir laga.