Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peter Hyballa Membawa Gegenpressing Gaya Juergen Klopp ke NEC

By Dian Savitri - Kamis, 2 Februari 2017 | 20:16 WIB
Peter Hyballa ketika diperkenalkan sebagai pelatih baru NEC Nijmegen, 13 Mei 2016, di Nijmegen, Belanda. (VOETBAL INTERNATIONAL ONLINE)

Dengan keterbatasan keuangan, NEC potensial bisa mendapatkan posisi terbaik di klasemen pada akhir musim nanti. Terbaik dalam satu dekade.

Saat ini, NEC berada di peringkat ke-10, turun satu peringkat setelah kalah 0-4 dari pemimpin klasemen sementara, Feyenoord, 29 Januari lalu.

“Saya punya filosofi tentang transisi dalam permainan yang saya kembangkan bersama Klopp di Dortmund, yaitu tentang merebut kembali bola dalam hitungan empat atau lima detik setelah direbut lawan. Saat ini, saya tidak memainkan gaya itu seperti Juergen, karena ia berada di Liverpool, sebuah klub yang sangat bagus. Jadi, ada bedanya,” kata Hyballa.

NEC  bukan klub terbaik di Belanda, begitu pengakuan Hyballa. Jadi, ia dan tim pelatih memodifikasinya menjadi dengan sedikit menekan di lapangan tengah dan kadang mundur untuk bertahan.

"Jika saya punya tim yang lebih baik, saya akan meminta tim menekan sejak baris pertama. Sebab, jika pemain menekan lawan, tidak mudah bagi pemain untuk mendekati gawang kami,” ujar Hyballa.

“Ketika bersama Juergen di Dortmund, di total pressing atau yang kemudian dikenal dengan gegenpressing, apa yang dilakukan pemain terhadap bola adalah rahasianya. Hal itu hadir berkat pemain yang sangat bugar dan team spirit tingkat tinggi,” kata Hyballa.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P