Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sevilla terancam untuk melakukan satu pertandingan dengan sebagian Stadion Ramon Sanchez Pizjuan ditutup. Artinya, Sevilla akan melakukan laga dengan tidak dihadiri suporternya. Hal itu gara-gara ulah Los Biris, kelompok suporter ultras klub asuhan Jorge Sampaoli itu.
Penulis: Dian Savitri
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) mengambil keputusan itu karena adanya chant atau nyanyian yang bernada ofensif dari Los Biris, suporter garis keras Sevilla.
Sevilla diberi kesempatan selama 10 hari untuk melakukan banding atas keputusan itu, dimulai 26 Januari lalu. Nyanyian itu terdengar ketika Sevilla menjamu Malaga, 17 Desember tahun lalu.
Menurut rilisnya, Komisi Pertandingan RFEF menganggap nyanyian itu sebagai pelanggaran yang sangat serius. Sevilla sudah sering didenda, tapi hal itu tidak juga menghilangkan tindakan tersebut.
"Hukuman denda tidak ada gunanya. Karena itu, kami mengusulkan Sevilla bermain tanpa dihadiri suporternya untuk satu pertandingan. Stadion Ramon Sanchez Pizjuan akan ditutup sebagian untuk laga itu,” demikian pernyataan RFEF, seperti diungkapkan oleh situs Super Sport.
Polémica → 'El Prenda', gran seguidor del Sevilla, pertenecía y tiene vinculación con los Biris https://t.co/RTbxDZtncx
— Telecinco (@telecincoes) January 23, 2017
RFEF menilai chant yang dilontarkan Los Biris itu tidak bernada rasis, tapi tetap saja tidak sopan. Karena ulah kelompok tersebut, Sevilla sudah sering menerima denda sebagai hukuman.
Pada 2015, ada proposal untuk Sevilla melakukan pertandingan tertutup sebanyak delapan laga karena insiden ketika menjamu Athletic Bilbao. Akan tetapi, hukuman itu lantas dikurangi dengan denda uang sebanyak 75.000 euro.
Klub juga menjadi sorotan setelah adanya offensive chant yang ditujukan kepada kapten Real Madrid, Sergio Ramos, ketika Madrid bertandang ke Sanchez Pizjuan untuk menjalani laga perdelapan final leg II Copa del Rey, 12 Januari lalu.
Jose Castro Carmona, Presiden Sevilla, mengeluh klub tidak bisa berbuat banyak terhadap perbuatan suporter.
Baca Juga:
Koran AS menulis mungkin Carmona bisa melakukan pendekatan lain, misalnya dengan tidak melakukan banding dari denda yang harus dibayar sebagai akibat perbuatan Los Biris.
Masalah utama adalah jumlah anggota kelompok ultras Sevilla itu lebih banyak dibanding klub-klub lain di Spanyol. Kabarnya, jumlahnya mencapai angka 300 orang. Bisa lebih.
Mungkin juga, Sevilla harus proaktif, misalnya melarang mereka datang ke stadion dengan toleransi nol.
Sevilla sedang menanjak musim ini. Alangkah tidak indah jika langkah mereka justru terjegal oleh ulah segelintir suporternya sendiri.
[video]https://video.kompas.com/e/5303656991001_v1_pjuara[/video]