Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Percikan api disebut mulai muncul di ruang ganti Real Madrid, yang sebelumnya relatif adem ayem. Pemicunya menyangkut dua nama ujung tombak, yakni Karim Benzema dan Alvaro Morata.
Penulis: Sem Bagaskara
Terlemparnya Madrid dari ajang Copa del Rey memicu kekalutan besar di hati suporter. Los Blancos gagal meneruskan langkah usai kalah agregat 3-4 dari Celta Vigo di babak perempat final.
Sorotan mengarah kepada striker asal Prancis, Benzema. Kepercayaan begitu tinggi diberikan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, kepadanya.
Ketika tak ada gangguan cedera atau kendala skors, satu tempat di posisi inti Madrid hampir pasti menjadi milik Benzema.
Hanya, preferensi Zidane kepada kompatriotnya tersebut mulai dipertanyakan. Benzema tampil sangat buruk ketika Madrid bermain imbang 2-2 dengan Celta Vigo pada leg II perempat final Copa del Rey.
Benzema gagal mencetak gol dan tak banyak terlibat dalam konstruksi serangan tim. Menilik area jelajah pemain Madrid dalam duel melawan Celta, Benzema nyaris tak pernah menginjakkan kaki di area 16 meter lawan!
Statistik yang memberatkan Benz mengingat dirinya adalah seorang striker, yang seharusnya bertugas meneror jantung pertahanan lawan.
5 - Alvaro Morata has scored more goals as a substitute than any other La Liga player this season (five - all competitions). Illusionist. pic.twitter.com/CHEGjnAPc1
— OptaJose (@OptaJose) January 29, 2017
Fakta lain yang menyudutkan striker binaan akademi Olympique Lyon itu adalah soal rata-rata posisi. Benzema justru lebih sering terlihat berada di belakang Isco, yang notabene adalah penghuni sektor tengah.
Zidane banyak dipuji karena ia begitu adil dalam membagi menit tampil. Figur seperti Lucas Vazquez, Marco Asensio, Nacho Fernandez, hingga Mateo Kovacic tak merasa terpinggirkan lantaran tahu suatu saat bakal mendapatkan jatah bermain.
Namun, pemerataan menit tampil tidak Zidane lakukan untuk posisi ujung tombak. Sang pelatih masih sangat percaya pada Benzema.
Status Benz sebagai anak emas memicu tanda tanya karena performanya pada musim ini tak terlalu mengilap. Bahkan, bicara rasio menit per gol, catatan pria berdarah Aljazair itu adalah yang paling jelek di antara striker-striker Madrid lainnya.
Zidane tampaknya mesti lebih bijaksana dalam menimbang perihal soal Benzema. Pasalnya, Morata mulai gerah lantaran terusmenerus menjadi nomor dua.
Radio Cadena Ser memberitakan bahwa Morata merasa dicurangi. Seperti diberitakan oleh jurnalis Manu Carreno, Morata mengancam akan hengkang pada musim panas tahun ini andai Zidane masih bertahan di kursi pelatih Madrid.
Baca Juga:
Pemain yang direkrut Madrid dari Juventus dengan biaya 30 juta euro pada Juli 2016 itu tengah membuka lebar-lebar kemungkinan meninggalkan Santiago Bernabeu. Juventus, Arsenal, dan Chelsea kabarnya meminati jasa Morata.
Sebuah hal yang lumrah jika Morata merasa gerah. Status starter jarang menghampirinya musim ini. Pemakai nomor punggung 21 tersebut enam kali mendapatkan jatah mentas sejak menit pertama di ajang La Liga.
Kendati jumlah penampilannya terbatas, Morata masih sanggup mengemas enam gol. Jumlah gol tersebut lebih banyak dari Benzema, yang sudah mencatat 12 penampilan sebagai starter di La Liga musim ini!
"Morata memberikan banyak kontribusi dan pemain yang penting. Apa yang saya katakan kepadanya adalah musim ini sangat panjang dan dirinya akan menjadi bagian dari kesuksesan tim," kata Zidane kepada As.
[video]https://video.kompas.com/e/5303656991001_v1_pjuara[/video]