Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti, melihat kesamaan antara Renato Sanches dengan legenda sepak bola Prancis, Michel Platini.
Pendapat Ancelotti mengacu periode sulit yang dialami Sanches di Bayern. Dari 638 menit di berbagai ajang, gelandang berkebangsaan Portugal itu gagal menyumbangkan gol atau assist.
Padahal, Sanches memikul ekspektasi tinggi menilik harga belinya. Bayern harus menggelontorkan 35 juta euro (sekitar Rp 504,1 miliar) untuk mengakuisisi sang pemain pada musim panas 2016.
"Renato memiliki sedikit masalah dengan lingkungan anyar. Maklum, dia harus beradaptasi dengan bahasa, negara, dan klub baru," tutur Ancelotti.
"Platini juga mengalami masalah serupa ketika bergabung dengan Juventus," ucap sang pelatih.
18 – Renato Sanches (18y 326d) will be the youngest player ever to play in Euros final. Generations. pic.twitter.com/Akxsxk2FRL
— OptaFranz (@OptaFranz) July 10, 2016
Platini memang kesulitan beradaptasi saat baru bergabung dengan Juventus pada 1982. Dia terus menjadi target kritikan media Italia karena performa minornya.
Bahkan, eks kapten tim nasional Prancis itu hampir memutuskan hengkang belum sampai satu tahun berkarier di Turin.
Baru pada musim kedua, Platini menunjukkan sinarnya. Dia mengantarkan tim berjulukan I Bianconeri menjuarai Serie A dan menembus final Liga Champions.
Ancelotti pun berharap cerita serupa mewarnai perjalanan Sanches bersama Die Roten, julukan Bayern.
"Kami harus bersabar. Dia masih muda dan akan berkembang pada paruh kedua musim," ucap Ancelotti.