Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Kepala Tunggal Putri Diumumkan Setelah All England

By Delia Mustikasari - Selasa, 31 Januari 2017 | 16:05 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti menjawab pertanyaan media seusai pelantikan pengurus PBSI periode 2016-2020 di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2017). (BADMINTON INDONESIA)

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI) Susy Susanti memastikan bahwa pengumuman nama pelatih kepala tunggal putri nasional akan kembali diundur.

Saat mengumumkan nama susunan pelatih 4 Januari lalu, Susy berencana merilis pelatih kepala tunggal putri pada Februari.

"Pengumuman pelatih kepala tunggal putri kelihatannya akan mundur setelah All England (7-12 Maret) karena kami masih mengurus proses administrasi," kata Susy kepada JUARA, Selasa (31/1/2017).

Meskipun belum dapat merilis nama pelatih kepala tunggal putri, Susy memuji kinerja tiga pelatih Minarti Timur, Jeffer Rosobin, dan Herli Djaenudin yang sudah bergabung lebih dulu di pemusatan latihan nasional.

Pada turnamen Syed Modi International yang berakhir 29 Januari, Indonesia berhasil menempatkan dua wakil pada babak semifinal yakni Hanna Ramadini dan Fitriani serta satu pemain pada laga puncak, Gregoria Mariska meskipun harus puas sebagai runner-up.

"Progressnya sudah terlihat. Motivasi dan mindset untuk mau bekerja keras dan nekat saat pertandingan sudah diterapkan. Hal ini menjadi modal bagi mereka. Mereka harus yakin dengan diri sendiri," ucap peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini.

"Hasil di Syed Modi menjadi awal yang baik untuk rasa percaya diri. Sebenarnya mereka mampu asal mau bekerja keras. Mindset mereka sudah menuju arah positif. Secara tim juga sudah kompak," tutur Susy.

Pada 2017, ada 12 pemain tunggal putri yang dipanggil pelatnas dengan perincian, tujuh pemain utama dan lima pemain pratama.

Tujuh pemain utama adalah Fitriani, Hanna Ramadhini, Dinar Dyah Ayustine, Gregoria Mariska, Ruselli Hartawan, Aurum Octavia Winata, dan Gabriella Meilani Moningka.

Sementara itu, lima pemain pratama adalah Eprilia Mega Ayu Swastika, Isra Faradila, Ghaida Nurul Ghaniyu, Choirunnisa, dan Savira Sandradewi.