Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Direktur Umum Juventus, Giuseppe Marotta, menyatakan bahwa timnya tidak akan memberikan hukuman kepada Paulo Dybala.
Dybala menuai sorotan negatif saat Juventus menang 2-0 atas Sassuolo pada partai lanjutan Serie A di Stadion Mapei, Minggu (29/1/2017).
33 - Juventus have not drawn any of their last 33 league games, the longest run in the Serie A history. Extreme.
— OptaPaolo (@OptaPaolo) January 29, 2017
Baca Juga:
Ketika ditarik keluar pada menit ke-78, striker asal Argentina itu enggan menjabat tangan pelatih Massimiliano Allegri.
Perilaku negatif Dybala tidak lantas mendorong manajemen untuk menjatuhkan sanksi. Menurut Marotta, tindakan sang pemain tidak masuk kategori berlebihan.
"Kami memahami karakter Dybala. Aksi dia bukan bermaksud tidak menghargai pelatih, melainkan sekadar protes karena gagal mencetak gol. Hal ini tergolong normal," tutur Marotta.
Marotta sekaligus menepis kabar yang mengaitkan insiden penolakan jabat tangan dari Dybala dengan masa depan Allegri.
Media-media Italia sempat mewartakan bahwa sikap Dybala dilatarbelakangi kekesalan terhadap Allegri. Sebab, sang juru taktik diyakini bersiap meninggalkan Juventus.
Our @SerieA_TIM record since 2011/12
— JuventusFC (@juventusfcen) January 30, 2017
2??1??1?? matches
1??5??5?? wins
4??1??0?? goals scored
5??0??2?? points
???????? #FinoAllaFine #ForzaJuve pic.twitter.com/27QJC6uSDB
Arsenal ditengarai menjadi destinasi Allegri. Kebetulan, tim berjulukan The Gunners cuma mengontrak Arsene Wenger hingga 30 Juni 2017.
"Allegri memiliki kontrak satu setengah tahun lagi. Ada hubungan baik di antara kami. Dia dan klub merasa bahagia, jadi pernikahan bakal berlanjut," ucap Marotta.
Benar atau tidaknya klaim Marotta bakal dibuktikan dalam waktu dekat. Manajemen tengah menggodok kontrak anyar buat Allegri.
Kalau kesepakatan tidak tercapai, jalan Allegri menuju London pun terbuka lebar.
Selain Allegri, Dybala juga tengah menjalani negosiasi pembaruan masa bakti dengan I Bianconeri, julukan Juventus.