Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Metode Latihan, Ancelotti Kebalikan dari Guardiola

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 31 Januari 2017 | 00:13 WIB
Ekspresi pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti (kiri) bersama asistennya, Paul Clement, dalam pertandingan Grup D Liga Champions 2016-2017 menghadapi PSV Eindhoven di Stadion Philips, Eindhoven, Belanda, pada 1 November 2016. (DEAN MOUTHAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Pelatih FC Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti, menyinggung para pelatih sepak bola yang memaksa para pemainnya untuk bekerja terlalu keras.

Ancelotti menegaskan bahwa dirinya tak suka "menyiksa" para pemainnya saat sesi latihan.

Ia berpendapat jika aktivitas latihan terlalu keras, stamina para pemain tidak akan pulih dan bisa berujung pada risiko cedera.

"Saya bukan pelatih yang suka membunuh para pemain saat sesi latihan. Pemain tak perlu terlalu banyak berlari tanpa bola. Rata-rata mereka berlari 6.000-7.000 meter, dan itu cukup," tutur Ancelotti kepada Kicker.

"Di Spanyol ada pepatah, 'terlalu banyak air bisa membunuh tanaman'. Hal itu pun berlaku di latihan. Dosisnya harus tepat. Anda bisa berlatih keras, tetapi berikan juga kesempatan kepada tubuh untuk bersantai," ucapnya.

Secara tidak langsung, pernyataan Ancelotti itu mungkin saja menyinggung metode latihan Josep Guardiola, manajer Manchester City yang pernah menangani Bayern pada 2013-2016.

Beberapa pemain Bayern, seperti Robert Lewandowski dan Franck Ribery, memang pernah mengeluhkan metode latihan keras ala Guardiola.

Kini, masa-masa itu telah berlalu. Kedatangan Ancelotti membuat para pemain Bayern mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mengistirahatkan fisiknya.

Hal itu pun tercermin kiprah Bayern di Bundesliga. Mereka kini berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 45 poin, atau unggul tiga angka dari RasenBallsport Leipzig.

Sementara itu, Guardiola yang sempat membawa Manchester City memimpin klasemen pada awal musim, merosot ke urutan kelima dengan koleksi 43 poin.