Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Federer atau Nadal?

By Nugyasa Laksamana - Sabtu, 28 Januari 2017 | 19:29 WIB
Petenis asal Swiss, Roger Federer (kiri), hendak melakukan servis saat menghadapi petenis Jerman, Mischa Zverev, dalam laga perempat final Australia Terbuka 2017, 24 Januari. Adapun foto kanan memperlihatkan aksi Rafael Nadal ketika melawan petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, pada laga semifinal, 27 Januari. (AFP)

Petenis tunggal putra peringkat ke-9 dunia, Rafael Nadal (Spanyol), bakal menantang salah satu rivalnya, Roger Federer (Swiss), dalam partai final Australia Terbuka 2017, Minggu (29/1/2017).

Perjuangan Nadal dan Federer untuk mencapai laga pamungkas tidaklah mudah. Keduanya harus melalui pertarungan lima set dalam menaklukkan lawannya masing-masing pada babak semifinal.

Federer lolos ke final lebih dulu setelah mengalahkan kompatriotnya, Stan Wawrinka, dengan 7-5, 6-3, 1-6, 4-6, dan 6-3.

Adapun Nadal sukses menghentikan perlawanan petenis Bulgaria, Grigor Dimitrov, dengan 6-3, 5-7, 7-6(7-5), 6-7(4-7), dan 6-4.

Secara head-to-head, Nadal tercatat sudah 34 kali berhadapan dengan Federer. Dari seluruh pertemuan itu, Nadal meraih 23 kemenangan.

"Banyak orang yang membicarakannya (laga final). Tentunya hal itu sangat bagus untuk olahraga kami," kata Nadal seperti dikutip BBC Sport.

"Kombinasi dua gaya permainan yang berbeda dari kami bakal membuat pertandingan ini istimewa," ucapnya lagi.


Nadal dan Federer tercatat sudah delapan kali bertemu pada partai final. Lagi-lagi, dalam hal ini Nadal unggul dengan torehan enam kemenangan.

Sebelumnya, kedua petenis pernah saling berhadapan di final Australia Terbuka 2009. Kala itu, Nadal meraih kemenangan dengan 7-5, 3-6, 7-6(3), 3-6, 6-2.

Sementara itu, pertandingan final terakhir kedua petenis dalam seluruh ajang terjadi saat Perancis Terbuka 2011. Nadal kembali menang dengan 7-5, 7-6 (7-3), 5-7, 6-1.

Meski demikian, Nadal mengakui bahwa pertemuannya dengan Federer pada final Australia Terbuka tahun ini bakal jadi laga yang berbeda.

"Saya benar-benar tak berpikir tentang masa lalu. Saya pikir petenis dengan permainan terbaiklah yang akan jadi pemenang," tutur pria 30 tahun itu menjelaskan.


Senasib pada 2016

Baik Nadal maupun Federer sama-sama mengakhiri musim 2016 lebih cepat karena mengalami cedera.

Kiprah Federer pada 2016 terhenti akibat cedera lutut yang dialami pada laga semifinal Wimbledon kontra Milos Raonic (Kanada).

Adapun Nadal mengalami cedera pergelangan tangan yang membuatnya terpaksa mengundurkan diri dari ajang Prancis Terbuka.


Rafael Nadal (kanan) tersenyum kepada Roger Federer saat pembukaan Rafa Nadal Academy di Manacor, Spanyol, 19 Oktober 2016.(JAIME REINA/AFP)

Kesamaan nasib itulah yang membuat laga final tunggal putra Australia Terbuka 2017 semakin menarik.

Kedua petenis diyakini akan saling mengeluarkan performa terbaik pada masa-masa senja karier profesionalnya.

"Saya akan mencoba mengulangi prestasi pada 2009 (menang Australia Terbuka). Namun, kini saya sudah delapan tahun lebih tua," kata Nadal.

"Sekarang adalah saatnya untuk berbahagia," tuturnya melanjutkan.

Seandainya bisa menaklukkan Nadal pada Australia Terbuka 2017, Federer bakal meraih gelar Grand Slam ke-18 sepanjang kariernya.

Sementara itu, Nadal sudah mengoleksi 14 gelar Grand Slam. Kali terakhir, dia menjuarai Amerika Serikat Terbuka 2013 dengan mengalahkan petenis asal Serbia, Novak Djokovic.

Lantas, siapakah yang akan jadi juara pada Australia Terbuka kali ini? Sependapat dengan Nadal, 'petenis dengan permainan terbaiklah yang akan jadi pemenang'.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P