Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kaki-kaki yang Lelah Akibat Gegenpressing?

By Anju Christian Silaban - Sabtu, 28 Januari 2017 | 16:21 WIB
Striker Liverpool, Roberto Firmino, melewati hadangan Swansea dalam laga di Anfield pada Sabtu (21/1/2017) (JUAN FINNEY/GETTY IMAGES)

 Manajer Liverpool, Juergen Klopp, tidak memungkiri bahwa tren menurun yang dialami timnya tidak lepas dari faktor kelelahan.

Pemicunya adalah gaya permainan Klopp atau dikenal dengan sebutan gegenpressing. Gaya itu menuntut pemain untuk terus berlari menekan lawan.

Contoh hangat saat Liverpool menang 1-0 atas Manchester City pada partai Premier League di Stadion Anfield, 31 Desember 2016. Secara kolektif, pemain Liverpool menempuh jarak 121 kilometer dalam laga itu.

Setelah pertandingan itu, tim beralias The Reds mengendur. Mereka mengalami dua hasil imbang dan satu kekalahan dalam tiga partai terakhir liga.

Akan tetapi, Klopp menepis anggapan kaki-kaki yang lelah akibat gegenpressing.

"Intensitas pertandingan melawan Man City begitu tinggi. Dua hari kemudian, kami harus bermain Sunderland. Kami sekadar kelelahan dalam hal pikiran," tutur Klopp.

"Laporan saat latihan tidak berubah. Mereka menunjukkan kondisi fisik tinggi seperti sebelumnya, terutama dalam hal jarak tempuh," ucap dia.

Baca Juga:

Klopp juga meminta agar publik tidak selalu melihat performa timnya dari kilometer yang ditempuh selama 90 menit.

Menurut dia, aspek tersebut tidak bisa menentukan baik atau buruknya permainan The Reds.