Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ritorno alias putaran kedua kompetisi sejauh ini berjalan tidak bagus bagi Milan. I Rossoneri belum pernah meraih hasil lebih baik daripada pencapaian pada andata atau putaran pertama.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Pada putaran pertama, Milan bisa mengalahkan Torino 3-2 sebelum dikalahkan Napoli 2-4. Tiga poin berhasil didapatkan tim asuhan Vincenzo Montella dalam dua laga.
Pencapaian Milan lebih buruk dalam dua partai pertama ritorno. Setelah hanya imbang 2-2 kontra Torino, Il Diavolo Rosso kembali kalah 1-2 di tangan Napoli. Milan hanya meraih satu poin.
Dengan kondisi seperti ini, Milan terancam gagal lolos ke Liga Champions 2017-2018. Untuk bisa meraih tiket ke sana, Tim Merah-Hitam minimal harus finis di posisi ketiga klasemen.
Dalam sepuluh tahun terakhir, tim-tim yang menyelesaikan kompetisi di posisi itu rata-rata mendapatkan 71-72 poin.
Selama andata, Milan telah mengumpulkan 36 poin. Mereka butuh 36 angka lagi untuk bisa memenuhi kuota 71-72 poin.
Artinya, perolehan angka Gigio Donnarumma dkk pada ritorno minimal harus sama dengan andata. Sama sekali tidak boleh lebih buruk. Melihat ketatnya persaingan memperebutkan posisi finis di tiga besar, boleh jadi Rossoneri malah harus meraih lebih dari 36 poin selama ritorno.
Pertandingan pekan ke-22 melawan Udinese, Minggu (29/1/2017) di Friuli, pun harus dijadikan start bagi Milan mendapatkan hasil-hasil lebih baik pada putaran kedua.
"Hasil akhir-akhir ini tidak begitu bagus. Tapi, jika menang atas Udinese, kami akan memiliki satu poin lebih banyak daripada putaran pertama kompetisi. Pertandingan pada Minggu ini bisa menjadi titik balik buat kami," ujar Montella kepada Milan Channel.
Sering Menyulitkan
Seharusnya, I Friulani merupakan lawan ideal bagi Milan untuk menuntaskan misi itu. Setelah libur Natal-Tahun Baru, Zebrette selalu kalah dalam tiga pertandingan liga.
Milan juga dalam kondisi lebih baik ketimbang waktu kalah dari Napoli. Manuel Locatelli dan Alessio Romagnoli kembali dari skors. Montella juga memiliki lebih banyak opsi di lini ofensif seturut keberadaan Gerard Deulofeu.
Tapi awas, dalam beberapa tahun belakangan, Udinese adalah lawan yang sering menyulitkan Milan. Dalam 23 duel di semua ajang sejak 2006-2007, Friulani menang sembilan kali, sedangkan Setan Merah 10 kali.
Terakhir, pada putaran pertama musim ini, Milan pun kalah 0-1 di San Siro. Udinese juga menjadi lebih berbahaya setelah pelatih Luigi Del Neri mengecam pasukannya selepas kekalahan 0-1 dari Empoli pekan lalu.
"Sebelumnya, kami kalah dari Inter dan Roma. Hasil itu bisa dimaklumi. Tapi sekarang, kami benar-benar tampil buruk. Tim layak disalahkan karena kami tidak melakukan hal yang cukup. Beberapa pemain tidak dalam kondisi terbaik dan kami mengalami kesulitan memproduksi hal-hal yang pernah kami buat beberapa pekan lalu," kata Del Neri kepada Rai Sport.
Duvan Zapata dkk akan berada dalam kondisi lebih siaga sehingga Milan bakal menghadapi kesulitan ekstra. Pasukan Montella jelas harus memberikan penampilan terbaik untuk memastikan diri membawa pulang poin alias raihan hasil lebih baik pertama mereka pada putaran kedua.
PRAKIRAAN FORMASI
UDINESE (4-3-3): 1-Karnezis (K); 37-Faraoni, 5-Danilo, 30-Felipe, 3-Samir (B); 6-Fofana, 23-Hallfredsson, 14-Jankto (G); 10-De Paul, 9-Zapata, 77-Thereau (P).
AC MILAN (4-3-3): 99-Donnarumma (K); 20-Abate, 29-Paletta, 13-Romagnoli, 96-Calabria (B); 33-Kucka, 73-Locatelli, 80-Pasalic (G); 8-Suso, 70-Bacca, 5-Bonaventura (P).
PREDIKSI
[video]https://video.kompas.com/e/5300647588001_v1_pjuara[/video]