Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Bayern Muenchen, Joshua Kimmich, enggan telalu meninggikan eks pelatihnya, Josep Guardiola.
Keduanya sempat bekerja sama di Bayern pada musim 2015-2016. Di bawah Guardiola, Kimmich mendapatkan jatah tampil 2.487 menit, yang terbagi dalam 36 laga.
Kombinasi Guardiola dan Kimmich turut menghasilkan gelar Bundesliga dan DFB Pokal. Inilah kali pertama sang pemain mencicipi titel juara.
Kimmich tidak lantas melihat Guardiola sebagai sosok spesial dibandingkan pelatih-pelatih lainnya.
"Saya tidak merindukan Guardiola. Dalam sepak bola, dia juga bukanlah ayah saya karena kata-katanya impulsif," tutur Kimmich.
#Kimmich became the second-youngest German player to score a brace in the #UCL (after @esmuellert_) via @OptaFranz pic.twitter.com/Hg1A9sp1OZ
— FC Bayern US (@FCBayernUS) September 14, 2016
Bukan berarti Kimmich membenci Guardiola. Sang pemain tetap berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pada musim lalu.
Baca Juga:
Terlebih lagi, berkat Guardiola, Kimmich mampu bertransformasi dari gelandang tengah menjadi bek tengah atau kanan.
"Guardiola membantu saya menjadi pemain yang lebih baik," ucap Kimmich.
Baru pada era Carlo Ancelotti, Kimmich dikembalikan ke posisi naturalnya. Lima belas dari 22 partai musim ini dilakoni Kimmich sebagai seorang gelandang tengah.
Keputusan Ancelotti terbukti jitu. Produktivitas pemain berusia 21 tahun itu melonjak tajam, terbukti dengan catatan tujuh golnya sejauh ini.