Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tensi sepak bola Sumatra Utara pernah sangat tinggi di musim 2014. Kala itu, empat tim tercatat sebagai wakil provinsi di Divisi Utama, yakni PSMS Medan, Pro Duta FC, PS Kwarta, dan Bintang Jaya Asahan.
Penulis: Abdi Panjaitan/Andrew Sihombing
Namun, seiring berjalannya waktu, saluran bakat sepak bola Sumut terus berkurang. Setelah PS Kwarta terdegradasi di akhir musim 2014 dan perpindahan markas Pro Duta, kabar teranyar menyebut Bintang Jaya Asahan dijual ke investor dari luar Sumut.
Memang belum ada informasi resmi dari pihak klub. Ketua Umum Bintang Jaya Asahan yang sedang dalam masa pemulihan usai stroke ringan, Erwin Fauzan Lubis, sulit dihubungi.
Baca Juga:
Manajer tim di ISC B, Azwar Mahmud, pun mengaku tak mengetahui kepastian nasib klub. Hanya, sinyal terlihat dari belum adanya tanda-tanda persiapan tim di Stadion Mutiara Kisaran yang merupakan markas Bintang Jaya Asahan.
Kabar penjualan klub juga sudah santer didengar para pemain. "Memang sudah kami dengar bahwa klub akan dijual. Tentu sangat disayangkan, kami kehilangan tempat bermain," ujar Yusrizal Muzzaki, kapten Bintang Jaya Asahan di ISC B.
Demi antisipasi ketidakpastian masa depan, Yusrizal dan sejumlah eks penggawa Bintang Jaya kini berada di Jepara.
"Kami ikut seleksi tim Persijap Jepara," ujarnya.
Yusrizal menilai penjualan Bintang Jaya Asahan adalah kerugian bagi sepak bola Sumatra Utara.