Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selepas ditahan Athletic Bilbao 2-2 akhir pekan kemarin, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengakui bahwa kali ini Los Rojiblancos kelihatannya tidak akan bisa lolos langsung ke fase grup Liga Champions.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Selama dilatih Simeone secara penuh dalam satu musim kompetisi, Atleti selalu finis di tiga besar La Liga sehingga langsung lolos ke babak utama LC.
La Liga 2011-2012 tidak dihitung karena Simeone melatih hanya setengah musim. Tapi, sekarang Simeone tidak yakin Atletico bakal bisa mengulangi prestasi itu.
"Kami defisit enam poin dari tim peringkat tiga saat ini karena tampil inkonsisten pada paruh pertama kompetisi," kata Simeone kepada Football-Espana.
Sementara Atletico tidak konsisten, Sevilla justru melejit.
"Sevilla kini punya keuntungan besar untuk lolos langsung ke Liga Champion," ujar Simeone lagi.
Real Madrid, Sevilla and Barcelona all win to increase the gap between the top 3 and Atletico Madrid in 4th. pic.twitter.com/wN6WoO6Hcw
— LaLiga (@LaLigaEN) January 22, 2017
Tidak pede-nya Simeone bisa dimengerti. Saat ini Atletico sedang menjalani musim terburuk keduanya terkait raihan poin dalam satu musim kompetisi selama dilatih oleh El Cholo.
Tim Merah-Putih saat ini mengoleksi 35 poin dalam 19 partai. Rata-rata 1,84 poin per pertandingan. Atletico 2016-2017 cuma lebih bagus dari tim musim 2011-2012, yang mengumpulkan rata-rata 1,68 poin per partai.
Dalam empat musim lainnya di mana Atletico finis di tiga besar, mereka selalu bisa mendapatkan rata-rata paling tidak 2 poin per partai.
Baca Juga:
Memakai data ini, di balik pesimisme Simeone, sebetulnya Atletico tetap punya peluang lolos langsung ke fase grup LC.
Setidaknya Atleti bisa mengejar target rata-rata 2 poin per partai. Artinya, Antoine Griezmann dkk perlu memburu tambahan 41 poin pada putaran kedua kompetisi.
Tapi, tentu saja peluang buat Atletico dan Simeone itu hanya terbuka apabila performa tim-tim di atasnya memburuk pada putaran kedua.